Lukman Hakim: Beda Agama dan Negara, tapi Tak Bisa Dipisahkan

Wacana.info
Menteri Agama RI, Lukman Hakim Saifuddin. (Foto/NUSANTARAnews)

POLMAN--“Saya mengapresiasi semua pihak yang menjaga kehidupan keagamaan dan mengembangkannya ke arah yang lebih baik. Ini penting, karena agama dan negara meski bisa dibedakan, namun tak bisa dipisahkan. Agama dan negara seperti dua sisi mata uang logam. Begitulah posisi agama dan negara dalam konteks ke-Indonesiaan kita,”.

Hal itu diungkapkan Menteri Agama Republik Indonesia, Lukman Hakim Saifuddin dalam kunjungan kerjanya di Polman, kemarin.

Lukman berada di Polman dalam agendanya meresmikan Kantor Kementerian Agama Polman. Tak hanya itu, Lukman Hakim juga menyempatkan diri untuk meresmikan sejumlah fasilitas di bawah naungan Kementerian Agama yang ada di Sulawesi Barat.

Lukman yang juga politisi PPP itu menjelaskan, kekayaan nilai serta makna luhur yang terkandung dalam Pancasila harus mampu diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. 

“Semua sila dalam Pancasila, hakikatnya adalah nilai-nilai agama. Begitulah para pendahulu kita, dengan kearifan membangun pondasi ini dengan kokoh,” sambungnya. 

Begitu juga soal menyikapi makna hubungan antara agama dan negara. Ia menyebut keduanya memiliki hubungan yang saling melengkapi, saling membutuhkan dan saling menopang. 

"Agama bisa diimplementasikan dengan baik kalau ditopang oleh negara sebagaimana negara bisa bekerja dengan baik kalau ada nilai-
nilai agama yang menjadi spirit,” pungkas Lukman Hakim Saifuddin. (Ftr/Naf)