Trend Menurun di Polman, Pengamat: ABM Masih Elitis

Wacana.info
ABM-Enny. (Foto/Manaf Harmay)

MAMUJU--Trend elektabilitas calon Gubernur, Ali Baal Masdar (ABM) cenderung menurun. Anehnya, kecenderungan penurunan tingkat keterpilihan ABM tersebut justru terjadi di Kabupaten Polewali Mandar (Polman); wilayah yang disebut-sebut sebagai basis utama pasangan ABM-Enny Anggraeni.

Hal itu diungkapkan, dosen ilmu politik Universitas Bosowa Makassar, Arif Wicaksono. Kepada WACANA.Info, Arif menyebut, kecenderungan turunnya trend elektabilitas ABM di Polman tersebut banyak dipengaruhi oleh perubahan kontalasi politik di Pemilukada Sulawesi Barat.

"Jelang pendaftaran Pasangan Calon di Pilkada Sulbar kan ada perubahan signifikan peta politik. Saat Salim S Mengga bersama Hasanuddin Mas'ud memilih untuk ikut bertarung, saya kira itu salah satu faktor mengapa trend elektabilitas ABM di Polman terus terkikis," sebut Arif, Selasa (11/1).

Salim S.Mengga yang merupakan putra asli Polewali Mandar dianggap cukup kuat untuk menggerus simpul-simpul politik yang dimiliki ABM. Menurut Arif, wajar kiranya jika kian hari tingkat keterpilihan ABM di 'Bumi Tipalayo' itu terus berkurang.

"Sepertinya memang, ada yang harus dirubah pada pola pendekatan ke masyarakat yang dilakukan ABM. Itu penting untuk dievaluasi, mengingat waktu pelaksanaan Pilkada tersisa beberapa bulan lagi," sambungnya.

Selain disebabkan perubahan peta kekuatan politik jelang Pemilukada, Arif juga menyebut branding ABM yang cenderung terlalu elitis sedikit banyaknya juga berdampak pada kian tergerusnya elektabilitas Bupati dua periode itu di Polewali Mandar.

"Ini salah satu pendekatan yang harus dirubah oleh ABM. Selama ini Beliau cenderung terlalu elitis. Jadi memang, ini saatnya ABM merubah pola pendekatannya ke masyarakat. Mungkin lebih memaksimalkan kegiatan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat. Saya kira, dengan begitu, tingkat keterpilihan ABM khususnya di Polman masih bisa di tingkatkan," demikian Arif Wicaksono. (A/Naf)