Deklarasi Kampanye Damai dan Berintegritas

Insiden ‘Teristimewa’, SDK Yakin KPU Independen, Tapi...

Wacana.info
Insiden di Deklarasi Kampanye Damai. (Foto/Manaf Harmay)

MAMUJU--Calon Gubernur Sulawesi Barat, Suhardi Duka (SDK) tak begitu mempersoalkan insiden 'teristimewa' yang terjadi dalam sambutan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sulawesi Barat, Usman Suhuriah. Ia mengaku, kenal betul dengan sosok Usman Suhuriah utamanya dalam kapasitasnya sebagai Ketua penyelenggara Pemilukada Februari 2017 mendatang.

"Saya tahu integritas Usman Suhuriah sebagai Ketua KPU. Saya meyakini,  KPU dan jajarannya tidak akan main-masin dalam proses Pilkada ini. Saya yakin, mereka akan menempatkan posisinya di posisi yang independen," sebut SDK di sela-sela deklarasi kampanye damai dan berintegritas, Jumat (28/10).

Seperti diberitakan, massa pendukung pasangan SDK-Kalma tek terima atas ucapan Usman Suhuriah yang menyebut pasangan Ali Baal Masdar (ABM)-Enny Anggraeni dengan sebutan yang teristimewa. Hal itu diucapkan Usman kala menyampaikan sambutannya pada deklarasi kampanye damai dan berintegritas.

Insiden tersebut bermula kala Ketua KPU Sulawesi Barat, Usman Suhuriah secara bergantian menyapa para Pasangan Calon peserta Pemilukada Sulawesi Barat. Mulai dari pasangan nomor urut 1, Suhardi Duka (SDK)-Kalma Katta, pasangan nomor urut 2, Salim S Mengga-Hasanuddin Mas'ud dan pasangan nomor 3, Ali Baal Masdar (ABM)-Enny Anggraeni Anwar.

Menyambut pasangan nomor urut 1 dan 2, berjalan normal. Kondisi mulai tak kondusif saat Usman menyebut 'yang teristimewa' saat menyambut pasangan nomor urut 3, Ali Baal Masdar-Enny Anggraeni Anwar.

"...Serta yang teristimewa pasangan Ali Baal Masdar dan Enny Anggraeni Anwar," sebut Usman.

Usman sendiri atas nama KPU Sulawesi Barat telah secara terbuka mengutarakan permohonan maafnya atas kekhilafan tersebut.

Meski tak mempersoalkan insiden tersebut, SDK menegaskan, pihaknya meminta KPU dan penyelenggara Pemilukada lainnya untuk tetap bekerja secara profesional lagi tak memihak kepada salah satu Pasangan Calon di Pemilukada mendatang.

"Kepada KPU, kesalahan sekecil apapun pasti akan disorot piblik. Kami tidak akan membiarkan KPU melangkah melewati batas aturan. Jangan salah kami jika memberikan teguran kepada KPU jika memang telah melewati batas aturan," sebutnya.

Tak lupa, calon Gubernur nomor urut 1 itu juga meminta maaf kepada KPU jika sekiranya dalam pelaksanaan deklarasi kampanye damai berintegritas tersebut terdapat perlakuan yang kuranng mengenakkan yang ditunjukkan oleh massa pendukungnya.

"KPU sudah menyatakan Permohonan maafnya. Saya Paslon dan seluruh massa saya memaafkan itu. Sekaligus juga memberikan permohonan maaf kami kembali kepada KPU," tutup SDK. (A/Naf)