Pemprov Sulbar Gandeng Investor MKH Oil Palm East Kalimantan

MAMUJU--Sebagai upaya mendorong pertumbuhan ekonomi dari sektor pengembangan industri hilirisasi kelapa dalam, pemerinta provinsi Sulawesi Barat membangun komunikasi dengan investor. Itu mewujud saat Gubernur Suhardi Duka bersama Wakil Gubernur Salim S Mengga melakukan pertemuan dengan investor Maju Hadapan Kalimantan (MKH) Oil Palm (East Kalimantan) di ruang Oval lantai 3 Kantor Gubernur Sulawesi Barat, Rabu (1/10).
Pada kesempatan itu, Gubernur Suhardi Duka mengurai produksi tanaman kelapa rakyat di Sulawesi Barat dengan luas 23 Ribu Dektare, mencapai 40 Ribu Ton per tahun.
"Kelapa yang sudah menghasilkan 40 Ribu Ton setiap tahun. 40 Ribu Ton itu meliputi enam kabupaten," beber Suhardi Duka.
Potensi kelapa dalam di Sulawesi Barat cukup menjanjikan. Meski itu semua masih membutuhkan investor untuk dikelola secara maksimal.
"Dengan 23 Ribu Hektare ini saya kira potensi untuk dibangun satu pabrik," ungkap Gubernur Suhardi Duka.
Sementara itu Wakil Gubernur Sulbar, Salim S Mengga menganggap, langkah investor masuk ke Sulawesi Barat sudah barang tentu dengan kelengkapan data yang mumpuni.
"Sulbar ini merupakan daerah yang memiliki komoditas kelapa dalam yang cukup besar. Sehingga mereka melihat berinvestasi kelapa dalam di Sulbar akan menguntungkan dari segi ekonomi," demikian Salim S Mengga.
Kabupaten Majene dan Kabupaten Polewali Mandar sendiri telah ditetapkan sebagai kawasan pengembangan industri kelapa dalam. Itu karena potensi lahan kelapanya dikenal cukup luas.
Gubernur Suhardi Duka dan Wakil Gubernur Salim S Mengga sebelumnya juga telah mengunjungi pabrik pengolahan kelapa di Kabupaten Polewali Mandar beberapa waktu lalu untuk mendorong hilirisasi industri. (*/Naf)