'UMKM adalah Tulang Punggung Ekonomi Rakyat'

POLEWALI MANDAR – Sebagai bagian dari program penciptaan seribu UMKM baru yang ditargetkan gubernur Suhardi Duka dan wakil gubernur Salim S Mengga, tim ahli gubernur menggelar diskusi bisnis bertema 'Peran Perbankan dalam Penciptaan Seribu UMKM di Sulawesi Barat'. Kegiatan tersebut digelar di aula Kantor Bupati Polewali Mandar, Kamis (25/09).
Wakil gubernur Salim S Mengga, Wakil Bupati Polewali Mandar, Andi Nursami Masdar, tenaga ahli, serta para pelaku UMKM turut hadir pada agenda tersebut.
Panitia pelaksana Sutarjo Tui menjelaskan, diskusi ini akan menjadi forum strategis yang mempertemukan pemerintah daerah, perbankan, pelaku UMKM, serta pihak terkait lainnya untuk membahas langkah-langkah konkret dalam memperluas akses pembiayaan, pendampingan usaha, hingga inovasi produk perbankan yang mendukung pengembangan UMKM.
“Kami ingin menghadirkan ruang dialog yang produktif antara pemerintah, perbankan, dan UMKM. Tujuannya agar ada kesepahaman bersama tentang bagaimana membangun ekosistem UMKM yang kuat, mulai dari pembiayaan, pelatihan, hingga pemasaran,” ujarnya.
Di tempat yang sama, Wakil Gubernur Salim S Mengga menguraikan, pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dinilai sangat penting sebagai tulang punggung penggerak ekonomi daerah.
Menurutnya, UMKM bukan hanya sekadar usaha kecil, melainkan berfungsi menyerap tenaga kerja, meningkatkan ekonomi masyarakat, sekaligus menjadi solusi dalam mengatasi persoalan kemiskinan.
Ia berharap, diskusi ini dapat menghasilkan rekomendasi kebijakan yang aplikatif, sehingga pemerintah dan perbankan dapat bersinergi memperkuat modal usaha, mempermudah akses kredit, dan meningkatkan literasi keuangan bagi pelaku UMKM.
“UMKM adalah tulang punggung ekonomi rakyat. Dengan dukungan informasi, kemudahan akses, dan kolaborasi lintas sektor, saya percaya UMKM kita akan tumbuh kuat. Daerah ini akan berdiri tegak dengan pondasi ekonomi yang tangguh berkat UMKM yang solid,” ungkapnya.
Kerja sama dengan lembaga perbankan seperti Bank Sulselbar harus lebih terbuka. Menurut Salim, kesan bahwa berhubungan dengan bank itu sulit perlu dihilangkan.
“Hilangkan kesan bahwa bank itu susah. Saya minta perbankan membimbing masyarakat, agar mudah mendapatkan bantuan modal dan juga mampu mengelola keuangan dengan baik,” terangnya.
Selain menyoroti pentingnya dukungan perbankan, Wagub juga menyinggung kondisi pasar tradisional yang dinilainya masih memprihatinkan. Banyak pelaku usaha kecil disebut berjuang keras untuk bertahan hidup di tengah tantangan.
“Pasar-pasar tradisional kita masih menyedihkan. Ini tugas kita bersama untuk mencari jalan keluar, agar pasar kembali hidup, UMKM bangkit, dan kesejahteraan masyarakat benar-benar dapat dirasakan,” tutup Salim S Mengga. (*/Naf)