Pimpin Kick-Off Satgas Swasembada Pangan, Salim S Mengga: Jangan Ada Ego Sektoral !

MAMUJU --Wakil Gubernur Sulawesi Barat, Salim S Mengga memimpin agenda kick-off meeting Satgas swasembada pangan yang digelar secara virtual, Rabu(24/09) pagi. Dipandu kepala bidang tanaman pangan, Titik Anas, agenda tersebut menghadirkan tiga narasumber sekaligus; Kepala Balai Penerapan Modernisasi Pertanian Sulawesi Barat, kepala dinas DTPHP, serta sekretaris dinas DTPHP Sulawesi Barat.
Pada kesempatan itu, Salim S Mengga menegaskan komitmennya mendukung penuh program swasembada pangan dengan mendorong peningkatan produksi pertanian, penguatan infrastruktur irigasi, serta pemberdayaan petani. Sinergi lintas sektor, kata Salim, adahal salah satu kunci utama agar target swasembada pangan dapat tercapai
"Hari ini adalah momen yang sangat penting dan strategis. Kita bukan hanya sekedar mengadakan rapat biasa, tetapi kita sedang menginjeksi kaki di garis start sebuah misi besar, yaitu mewujudkan kedaulatan pangan di tanah Sulawesi Barat tercinta, " terang Salim S Mengga.
Masih oleh Salim, misi di atas tak hanya jadi tanggung jawab pemerintah. Ia merupakan panggilan kolektif dari semua pihak.
"Kick off meeting ini menjadi penanda bahwa komitmen kita untuk mewujudkan swasembada pangan bukan lagi wacana, tetapi telah masuk dalam fase eksekusi dan aksi nyata. Target kita jelas, meningkatkan produksi komoditas pangan strategis, mengurangi ketergantungan pada impor, dan yang paling utama, memastikan setiap keluarga di Sulawesi Barat memiliki akses terhadap pangan yang cukup, terjangkau, dan bergizi," jelas dia.
Salim juga menyoroti besarnya tantangan di depan mata. Dari alih fungsi lahan pertanian, dampak perubahan iklim, keterbatasan modal petani, hingga inefisiensi pada rantai distribusi.
"Tidak boleh ada lagi ego sektoral. Dinas Pertanian, Perdagangan, PUPR, Bappeda, dan seluruh OPD terkait harus bergerak dalam satu irama yang sama dengan satu tujuan swasembada pangan," tegasnya.
Data harus akurat, rencana mesti terukur. Menurut Salim, setiap kebijakan dan intervensi yang dilakukan harus berbasis pada data yang solid. Mulai dari potensi lahan, kebutuhan benih, ketersediaan pupuk, hingga prediksi panen.
Selain poin di atas, pemberdayaan petani sebagai ujung tombak juga wajib dikedepankan. Segala kebijakan harus berorientasi pada kesejahteraan petani dan nelayan.
"Mereka adalah pahlawan pangan kita. Dukungan sarana prasarana, pembiayaan, akses teknologi, dan pelatihan harus kita berikan secara masif dan tepat sasaran,"ujarnya.
Sektor pertanian di Sulawesi Barat hendaknya digerakkan ke level yang lebih modern. Memanfaatkan teknologi dari hulu ke hilir, dari precision farming, pengolahan pasca panen, hingga pemasaran digital untuk menambah nilai tambah dan efisiensi.
"Saya percaya, dengan kolaborasi, kerja keras, dan doa kita semua, Sulawesi Barat akan menjadi pelopor dalam ketahanan pangan nasional. Mari kita wujudkan mimpi besar ini, pangan berlimpah, rakyat Sulawesi Barat maju dan sejahtera," demikian Salim S Mengga. (*/Naf)