Keseimbangan dalam Hidup

Oleh: Dr Anwar Sadat, M.Ag (Sekretaris ICMI Sulawesi Barat)
Hidup di dunia ibarat sebuah panggung yang sangat dinamis, terkadang dramatis. Kita memainkan peran sebagai aktor dan aktris.
Suatu ketika, kita terperangkap dalam satu melodi, bergerak tanpa henti mengikuti ritme pekerjaan, seolah itu adalah satu-satunya nada yang tersedia. Kita berubah menjadi seekor kolibri (pengisap madu) yang hanya terbang di satu bunga, mengabaikan pesona taman yang lebar lagi memukau.
Namun, hidup yang seimbang tidak hanya berfokus pada satu titik. Ini berkaitan dengan menjadi pohon ex yang memiliki akar yang kuat terhujam di tanah harapan. Sementara cabang-cabangnya fleksibel menggapai langit (mimpi dan aspirasi).
Pohon tersebut tidak hanya bertumbuh ke atas, dahan dan ranting juga melepaskan dedaunan pada saatnya, menyambut datangnya musim semi.
Ini menggambarkan perlunya melepaskan hal-hal yang tidak lagi berguna bagi kita, sehingga menciptakan ruang bagi pertumbuhan yang segar.
Keseimbangan merupakan keterampilan. Ibarat mengendalikan perahu dengan cekatan. Kita perlu memahami kapan harus mendayung sekuat tenaga saat menghadapi badai (tantangan), kapan sebaiknya menurunkan layar dan membiarkan angin membimbing kita (istirahat dan relaksasi), serta kapan saatnya berlabuh untuk memulihkan persediaan (refleksi diri dan mengisi energi).
Perahu yang terus melayar tanpa pernah berlabuh akan tenggelam. Seperti halnya jiwa yang tak henti bekerja tanpa memberi waktu istirahat akan merasa kelelahan.
Pada akhirnya, eksistensi yang harmonis adalah karya seni yang luar biasa. Terdapat momen dimana kita menyanyikan irama yang cepat dan penuh semangat (kegiatan sosial dan petualangan), di saat yang lain, kita membawakan irama yang lembut dan menenangkan (waktu untuk diri sendiri dan meditasi). Serta ada waktu di mana kita membiarkan ketenangan mengambil alih, menciptakan ruang hampa yang justru membuat musik berikutnya terasa lebih berarti.
Jangan biarkan hidupmu hanya terjebak dalam satu nada yang datar. Biarkan dirimu menjadi bagian dari orkestra yang merayakan setiap musim, seluruh irama, dan setiap momen keheningan.
Wallahu a'lam
Sabtu, Rea barat 26 Juli 2025