Advertorial

Tingkatkan Produksi Pertanian, Benahi Pengairan

Wacana.info
(Foto/Dinas Kominfo, Persandian dan Statistik)

MAMUJU–Wakil Gubernur Sulawesi Barat, Salim S Mengga menghaduiri pesta panen padi di Desa Beru-beru, Kalukku, Kabupaten Mamuju, Rabu (09/07). Pada kesempatan itu, Salim memastikan pemerintah akan menggenjot produktivitas pertanian lewat perbaikan irigasi dan pencetakan sawah.

“Kita di Mamuju ini banyak yang tadah hujan. Ada pengairan, tetapi tidak berfungsi secara maksimal seperti di Tommo dan beberapa tempat,” ujar Salim S Mengga.

Kata Salim, hasil panen tahun ini cukup berhasil. Tapi menurutnya, masih perlu ditingkatkan agar bisa menyamai Jawa Tengah dan Jawa Barat yang bisa panen antara 7,5 hingga 9 ton per hektare.

Produktivitas di dua daerah di atas bisa tinggi karena berbagai faktor pendukung. Seperti tenaga kerja yang profesional, penggunaan bibit unggul, ketersediaan pupuk, dan pengairan teknis yang baik.

Ke depan, kata Salim, semua faktor itu akan dibenahi di Sulawesi Barat. Tapi ia menilai pengairan adalah hal paling mendesak dan harus dikerjakan lebih dulu.

Salim pun memerintahkan Dinas Pertanian menginventarisasi bangunan dan sumber air yang bisa dioptimalkan. Pemerintah daerah pun bakal mendorong hal tersebut ke pemerintah pusat agar program pengairan bisa didukung.

“Kalau kita ingin menjadi daerah yang swasembada pangan, pengairan harus jadi prioritas,” ucapnya.

Salim S Mengga mengingatkan soal potensi krisis pangan global yang diperkirakan terjadi pada 2054. Ia mengatakan, negara-negara di sekitar khatulistiwa akan menjadi rebutan karena masih memiliki potensi pertanian.

Karena itu, ia meminta agar pemerintah kabupaten, desa, serta dinas pertanian dan perkebunan benar-benar memperhatikan nasib petani.

Selain soal pengairan, Salim menilai pembatasan terhadap ekspansi perkebunan sawit juga perlu dilakukan. Menurutnya, lahan sebaiknya mulai dialihkan untuk pencetakan sawah demi memperkuat ketahanan pangan.

“Kita prioritaskan pencetakan sawah ke depan,” katanya.

Langkah penting untuk menyelesaikan persoalan agraria yang selama ini terus terjadi di berbagai wilayah Sulawesi Barat.

“Karena selama ini begitu saya masuk ke Mamuju atau Sulawesi Barat, konflik agraria terjadi di mana-mana. Terutama masyarakat dengan perkebunan,” pungkas Salim S Mengga. (*/Naf)