Percepatan Pengentasan Kemiskinan, Pemprov Dorong Potensi UMKM

MAMUJU--Wakil Gubernur Sulawesi Barat, Salim S Mengga menghadiri Brainstorming Ekosistem kewirausahaan sehat melalui gerakan penciptaan 1000 wirausaha Muda Sulawesi Barat. Agenda yang digelas secara Virtual di ruang rapat Wakil Gubernur Kantor Gubernur Sulawesi Bara, Senin (07/07).
Kegiatan tersebut dilaksanakan oleh Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Universitas Sulawesi Barat. Juga hadir pada agenda itu Plh. Sekprov, Herdin Ismail.
Salim S Mengga mengapresiasi inisiatif yang datang dari Universitas Sulawesi Barat bersama UNDP untuk melihat apa dan bagaimana provinsi Sulawesi Barat di masa mendatang. Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat, kata Salim, punya komitmen yang kuat dalam mendorong pertumbuhan ekonomi inklusif dan berkelanjutan.
"Mempercepat pengentasan kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, serta membangun sumbernya manusia yang unggul dan berkarakter," ucap Salim S Mengga.
Hal lain yang juga jadi fokus pemerintah provinsi adalah membangun infrastruktur, konektivitas, dan menjaga kelestarian lingkungan hidup. Memperkuat tata kelola pemerintahan yang baik dan akuntabel serta mewujudkan pelayanan dasar yang berkualitas.
Salim S Mengga menyebut, salah satu komuditas yang punya potensi ekonomi di Sulawesi Barat adalah tanaman aren. Jenis tanaman yang tersebar luas di kawasan perbukitan Sulawesi Barat.
Aren selama ini hanya dikenal untuk diproduksi gula merah. Di sisi lain, aren menyimpan potensi yang jauh lebih besar. Mulai dari gula semut organik, nira aren siap minum, serat ijuk sebagai bahan ramah lingkungan, bahkan biotanol yang dapat dikembangkan menjadi energi terbarukan.
"Ini bisa menjadi komoditas unggulan berbasis UMKM yang mendukung ekonomi dan ramah lingkungan, serta sejalan dengan tren global menuju energi hijau," bebernya.
Potensi lokal lainnya, masih oleh Salim, kakao. Ia jadi sumber produk cokelat olahan seperti permen cokelat, bubuk minuman, hingga sabun berbasis kakao yang digemari pasar domestik maupun ekspor.
"Termasuk kopi lokal yang ada di Mamasa dapat diolah oleh UMKM menjadi kopi kemasan siap seduh yang dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi pariwisata kreatif," tutup Salim S Mengga. (*/Naf)