Advertorial

Suraidah: Memutus Mata Rantai Kemiskinan, Pendidikan Jalan Keluarnya

Wacana.info
(Foto/Dinas Kominfo, Persandian dan Statistik)

MAMUJU-"Banyak hal yang bisa kita petik dari bedah buku ini, kita bisa mengambil beberapa pelajaran penting bahwa pendidikan itu menjadi nomer satu dan untuk memutus mata rantai kemiskinan salah satunya dengan pendidikan,". Hal itu disampaikan Wakil Ketua DPRD Provinsi Sulawesi Barat, St. Suraidah Suhardi saat meghadiri bedah buku 'SDK Mendayung dari Hulu; Maestro Politik Bertangan Dingin dari Sulawesi Barat' yang diselenggarakan oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah, Senin (30/06).

Kegiatan ini jadi dari upaya mendukung literasi dan dokumentasi sejarah tokoh-tokoh penting di Provinsi Sulawesi Barat. 'SDK Mendayung dari Hulu; Maestro Politik Bertangan Dingin dari Sulawesi Barat' mengangkat perjalanan hidup dan kiprah politik Suhardi Duka sebagai salah satu tokoh sentral dalam sejarah pembentukan Provinsi Sulawesi Barat serta proses panjang pembangunan daerah.

Bagi Suraidah, hal yang berkesan dari bedah buku itu yakni filosofi kehidupan. Suhardi Duka dari sisi keluarga, sebagai orang tua serta masyarakat. 

"Ini menjadi PR bagi saya kembali karena memberikan tanggungjawab dan sebagai anak tentu harus berusaha mewujudkan apa yang menjadi harapan bapak, karena memang lagi-lagi ini kita ingin mencetak generasi penerus dengan pendidikan," sambung putri Suhardi Duka itu.

Acara bedah buku ini dihadiri oleh berbagai kalangan, termasuk akademisi, pelajar, mahasiswa, tokoh masyarakat, serta pegiat literasi. Diskusi berjalan dinamis dan penuh apresiasi terhadap kontribusi Suhardi Duka dalam sejarah politik Sulawesi Barat.

Dengan keterlibatan langsung para pemimpin daerah sebagai narasumber, kegiatan ini menjadi momen penting dalam memperkuat budaya literasi, memperkaya khazanah sejarah lokal, serta menumbuhkan semangat kepemimpinan yang berakar pada nilai-nilai kearifan dan pengabdian. (*/Naf)