Humaniora

Enam Poin Tuntutan IMM Majene ke Mendiktisaintek

Wacana.info
IMM Majene Sampaikan Enam Poin Tuntutan ke Mendiktisaintek, Brian Yuliarto. (Foto/Istimewa)

Laporan: Airinil Hidayah

MAJENE--Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Kabupaten Majene menyuarakan enam tuntutan kepada Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek), Brian Yuliarto. IMM Majene memanfaatkan peresmian Fakultas Kedokteran Universitas Sulawesi Barat (Unsulbar) di kampus Padhang-Padhang, Majene yang dihadiri Brian Yulianto belum lama ini.

Ketua Umum IMM Majene, Irwan Japaruddin menegaskan, enam tuntutan tersebut merupakan beberapa persoalan di Unsulbar. Ia berharap, Memdiktisaintek dapat memberi atensi dan perhatian pada sejumlah persoalan tersebut.

"Walaupun menterinya tokoh Muhammadiyah tapi kami tidak ingin hanya bertemu. Kami sampaikan enam tuntutan. Sehingga Unsulbar mendapat perhatian khusus, seperti penambahan kuota KIP-Kuliah," tegas Irwan yang juga mantan Wapresma Unsulbar periode 2020-2021.

Enam tuntutan tersebut adalah masing-masing;

1. Meminta Kemdiktisaintek agar memberikan perhatian khusus kepada Unsulbar. Dengan mengalokasikan alokasi lebih berhubung Unsulbar masih berstatus Satker dengan banyak keterbatasan. Seperti fasilitas perkuliahan dan infrastruktur kampus.

2. Meminta Kemdiktisaintek agar menambah kuota KIP-Kuliah Unsulbar, karena rata-rata penghasilan orang tua mahasiswa di Sulawesi Barat masih sangat rendah. Sehingga banyak pelajar yang tidak kuliah maupun putus kuliah karena faktor ekonomi.

3. Meminta kepada pemerintah melalui Kemdiktisaintek agar segera membayarkan tukin dosen.

4. Meminta dan mendukung Kemdiktisaintek agar memastikan kampus bebas dari intimidasi militer.

5. Meminta Kemdiktisaintek mendesak Pemprov Sulbar dan Pemda Kab. Majene agar segera memperbaiki infrastruktur jalan Unsulbar yang selama ini dikeluhkan mahasiswa.

6. Meminta Kemdiktisaintek memastikan tidak ada kenaikan UKT.

Seperti diketahui, Mendiktisaintek, Brian Yuliarto menyampaikan sejumlah arahan strategis dalam kunjungannya ke Unsulbar. Dalam sambutannya, ia menegaskan pentingnya peran kampus sebagai motor penggerak pembangunan dan solusi atas berbagai persoalan yang dihadapi daerah.

“Kampus bukan hanya tempat belajar, tetapi harus menjadi budaya seperti negara-negara maju. Walaupun daerah memiliki tantangan tersendiri, kampus tetap harus hadir sebagai pusat solusi,” ujar Menteri Brian. (*/Naf)