PPK dan PPS Sudah Ditunggu Pekerjaan Tak Mudah

MAMUJU--KPU tengah dalam proses seleksi untuk calon anggota Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dan Penitia Pemunguran Suara (PPS) untuk Pilkada serentak tahun 2024. Untuk seleksi PPK, tahapannya kini sisa menunggu hasil tes wawancara, sementara PPS baru akan digelar tes tertulis.
Membentuk badan ad hoc tersebut adalah sebuah keharusan. Sebab PPK dan PPS hasil seleksi itu telah ditunggu olej setumpuk pekerjaan yang tak mudah. Itu yang disampaikan oleh komisioner KPU Mamuju, Hasdaris.
"PPK misalnya. Begitu nanti sudah dilantik, mereka harus segera menyiapkan sekretariat di tiap kecamatan. Artinya, koordinasi dengan pemerintah kecamatan setempat mesti segera dilakukan. Itu belum termasuk persiapan untuk agenda pemutakhiran data pemilih, Coklit, koordinasi terkait pembentukan PPS dan seterusnya. Begitu juga dengan PPS yang harus segera berkoordinasi dengan pemerintah kelurahan atau desa setempat," urai Hasdaris saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (13/05).
Sekadar informasi, berdasarkan PKPU Nomor 2 tahun 2024 tentang tahapan dan jadwal Pilkada serentak tahun 2024, agenda pemutakhiran dan penyusunan daftar pemilih dilaksanakan di 31 Mei-23 September 2024. Salah satu agenda utama yang akan dihadapi oleh PPK dan PPS begitu mereka dilantik.
Seleksi Tertulis PPS Pakai Metode Hybrid
KPU telah menjadwalkan pelaksanaan seleksi tertulis bagi calon anggota PPS di 15 Mei-18 Mei 2024. Awalnya, KPU Mamuju optimis bisa melaksanakan agenda itu dengan menggunakan metode Computer Assisted Test (CAT).
Ibnu Imat Totori. (Foto/Instagram KPU Mamuju)
Mayoritas wilayah kecamatan di Kabupaten Mamuju memang telah memenuhi standar untuk pelaksanaan seleksi dengan metode CAT. Namun ada beberapa wilayah lainnya yang sepertinya harus menggunakan cara konvensional.
"Setelah kita survei, memang masih ada beberapa wilayah kecamatan yang jaringan internetnya tidak stabil. Misalnya Kalumpang, Bonehau dan juga Tommo. Jadi memang agak sulit untuk kita melakukan seleksi tertulis untuk calon anggota PPS ini dengan menggunakan metode CAT," ucap Ibnu Imat Totori.
Sebagai opsi terbaik, Imat yang komisioner KPU Mamuju divisi sosialisasi pendidikan pemilih, SDM dan partisipasi masyarakat itu menyebut, pihaknya sedang mempersiapkan pelaksanaan seleksi tertulis calon anggota PPS dengan metode hybrid alias campuran.
"Bagi wilayah dengan jaringan internet yang memadai, kita pakai sistem CAT. Sementara di wilayah yang tidak memungkinkan, kita seleksi tertulisnya dengan cara konvensional. Opsi hybrid itu sedang kita persiapkan sambil menunggu hal-hal yang bersifat teknis lainnya," pungkas Ibnu Imat Totori. (*/Naf)