Rebuilding Kantor Gubernur Sulbar Telan Anggaran Rp 100 M Lebih
MAMUJU--"6,2 (magnitudo) bisa merontokkan bangunan, sementara di tempat lain ada guncangan 7 (magnitudo) gedungnya tetap aman. Kita menginginkan sebuah bangunan yang betul-betul membuat kita nyaman dan aman,". Hal itu disampaikan Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Barat, Akmal Malik di forum ground breaking rehabilitasi-rekonstruksi gedung kantor Gubernur Sulawesi Barat, Kamis (1/09).
Dari pernyataan Akmal Malik tersebut tersirat harapan dari pria yang juga Dirjen Otda Kemendagri itu agar bangunan baru kantor Gubernur Sulawesi Barat nantinya punya daya tahan yang kuat.
Dikutip dari berita.sulbarprov.go.id, kantor Gubernur Sulawesi Barat merupakan salah satu bangunan vital yang terdampak gempa bumi pada 15 Januari 2021. Lewat proses lelang di Kementerian PUPR, PT Brantas Abipraya pun dipercaya sebagai kontraktor pekerjaan rehabilitasi rekonstruksi kantor Gubernur Sulawesi Barat dengan pagu anggaran APBN mencapai Rp 109.330 Miliar. Rebuilding kantor Gubernur Sulawesi Barat ditarget tuntas di tahun 2023.
(Foto/berita.sulbarprov.go.id)
Akmal Malik pun berharap, Kinerja OPD bisa lebih maksimal lagi setelah selesainya pengerjaan kantor Gubernur. Di sisi lain, Akmal juga mengingatkan Kementerian PUPR agar proses rehabilitasi dan rekonstruksi Gedung DPRD Sulawesi Barat juga segera dimulai.
"Kami berharap dengan adanya gedung representatif kita bisa bekerja lebih baik ke depan," begitu kata Akmal Malik.
Kepala Balai Cipta Karya Sulawesi Barat, Baskoro Elmiawan menambahkan, rebuilding kantor Gubernur Sulawesi Barat merupakan tindak lanjut dari program pemulihan atas sejumlah obyek vital yanng terdampak gempa bumi di Sulawesi Barat. Ia menyebut, kantor Gubernur Sulawesi Barat ditarget dapat selesai dalam 360 hari kalender.
"Terima kasih atas kepercayaan Pemprov Sulbar. Semoga proses pengerjaan ini dapat berjalan lancar," pungkas Baskorop Elmiawan. (*/Naf)