Serambi Ramadan

Wafat Isa Almasih di Tengah Bulan Suci Ramadan; Sinyal Kuat untuk Tetap Saling Menghargai

Wacana.info
Salah Satu Gereja Tertua di Kabupaten Mamasa. (Foto/Aswad Atjo)

MAMUJU--Umat Kristiani memperingati wafatnya Isa Almasih. Salah satu momentum peringatan penting bagi umat Kristiani itu bertepatan dengan sederet ibadah yang dijalankan umat Muslim di bulan Ramadan.

Pendeta Robert P. Borrong melihatnya sebagai momentum untuk seluruh umat beragama agar senantiasa menjamin sekalugus menggaransi komitmen saling menghargai antarpemeluk agama. Kepada WACANA.Info, Pendeta Robert menjelaskan, kehidupan beragama itu harus dimaknai lebih dari sekedar hubungan vertikal dengan Tuhan, tetapi juga harus dimaknai dalam relasi horizontal dengan sesama manusia.

"Jadi perayaan ini mengingatkan kita selaku umat beragama bahwa walaupun kita berbeda dalam hal seremoni dan ritus beragama, tapi perbedaan itu tidak boleh membuat kita menjadi eksklusif. Sebaliknya peristiwa-peristiwa penting dalam seremoni dan ritus keagamaan yang terjadi bersamaan ini memberi sinyal bahwa kita harus saling memperhatikan. Saling peduli dan bersikap toleran," beber Pendeta Robert P Borrong, Sabtu (16/04).

Pendeta Robert P. Borrong. (Foto/Net)

Ketua STT Mamuju itu menambahkan, saat umat Muslim menjalankan ibadah puasa, serta umat Kristiani merayakan Jumat Agung (kematian Yesus Kristus/Isa Almasih) dan Paskah (kebangkitan Yesus Kridtus/Isa Almasih) menyimpan pesan bahwa umat beragama untuk dapat memperkuat simpul dan rasa saling memahami dan saling menghargai keyakinan masing-masing.

"Terutama sebagai sesama anak bangsa dan sesama umat manusia yang percaya kepada Tuhan," begitu kata Pendeta Robert P. Borrong.

Momentum untuk Bergembira dan Bersuka Cita

Hari raya adalah hari yang dikhususkan oleh setiap penganutnya. Karena itu selalu dirayakan dengan penuh semangat sebagai ungkapan kebahagiaan. Hal tersebut disampaikan Pendeta Simon M. Topangae, mantan Ketua Sinode Gereja Kristen Sulawesi Barat.

Menurutnya, jika ibadah puasa bertepatan dengan Jumat Agung dan Paskah, umat Islam dan umat Kristiani hendaknya bergembira dan bersukacita. Dengan kata lain, dalam menjalankan kedua momentum tersebut para pemeluk agama mestinya sama-sama bersyukur dan bergembira kepada Tuhan.

"Kegembiraan seutuhnya akan nampak melalui cara kita memuliakan Tuhan dan cara hidup kita melalui perilaku dan perbuatan. Seperti kita saling menyapa, mengasihi dan peduli kepada setiap orang yang ada di sekitar kita sebagai wujud persaudaraan," urai Pendeta Simon, pria yang kini melayani gereja Kristen Sulawesi Barat, jemaat Imanuel Bambu, Mamuju itu.

Pendeta Simon M. Topangae. (Foto/Facebook)

"Saya mengutip kata Alkitab Mazmur 145:9 yang mengatakan 'Tuhan itu baik kepada semua orang dan penuh rahmat terhadap segala yang dijadikannya'," begitu kata Pendeta Simon P Topangae. (Naf/A)