MAMUJU--Salah satu keberhasilan Provinsi Sulawesi Barat adalah dengan meningkatnya jumlah kelapa sawit dan mutu yang baik. Namun dari hasil perkebunan tersebut belum sepenuhnya dinyatakan berhasil manakala buah sawit masih ada yang menganggur belum bisa dimanfaatkan atau diolah sepenuhnya. Oleh karena itu, Pemerintah lingkup Provinsi Sulawesi Barat menyatukan persepsi dengan segala instansi serta stakholder yang ada untuk memaksimalkan hasil kelapa sawit tersebut.

Gubernur Sulbar, Ali Baal Masdar, yang menerima kunjungan oleh Wakil Ketua I DPRD Sulbar, Usman Suhuriah, Wakil Ketua III DPRD Sulbar, Abd. Rahim,  Kepala Pelabuhan Kelas III Belang-belang, Capt. Kristina Anthon dan Kepala Karantina Pertanian Mamuju, Agus Hariono di Kantor Merah Putih Gubernur Sulbar, Kamis, 1 Juli 2021. Kunjungan Kepala Pelabuhan,Capt.Kristina Anthon melaporkan.

Persiapan expor  cangkang kelapa sawit sebanyak 12 ton.Hadir mendampingi Gubernur Sulbar yaitu Kepala Dinas Perhubungan Sulbar, Maddareski Salatin, Kepala Dinas Sosial, Bau Akram Da’i , Kepala Dinas Tenaga Kerja, Bahtiar, Tenaga Ahli Gubernur Sulbar, M. Danial , Firdaus Attawuwur dan jajaran dari Pelabuhan Belang-belang.

Dari upaya yang dilakukan oleh Pemerintah ini membuahkan hasil yang maksimal, sehingga cangkang Sawit sudah mendapat pasar yang elegan meskipun harus dikirim keluar negeri. Ekspor perdana Provinsi Sulawesi Barat ini rencananya akan dikirim ke negara sebrang sebanyak 12 Ton untuk tahap awal, dimana cangkang tersebut nantinya akan diolah dan hasil dari olahan cangkang tersebut nantinya juga kembali dapat digunakan oleh seluruh rakyat Indonesia.

Dengan terbukanya pasaran cangkang Sawit di Negara Jepang itu, maka otomatis penghasilan petani Sawit akan bertambah banyak dan tentunya memberikan keuntungan yang lebih maksimal pula. Bagaimana tidak, cangkang Sawit yang sebenarnya selama ini hanya sebagai limbah industri dari pambrik sudah bisa berubah menjadi sebuah penghasilan. (ADV)