‘Tiap HUT Sulbar, Selalu Ada Kesepakatan dengan DPRD’

MAMUJU--Eksekutif pemerintah Provinsi Sulawesi Barat sedang mematangkan rencana pemusatan seluruh rangkaia HUT Sulawesi Barat yang ke-17 di Buttu Ciping, Tinambung, Polman. Sementara sejumlah anggota DPRD telah menyuarakan penolakannya, bajkan sejak rencana itu disuarakan.
Salah satu alasan dari kian nyaringnya penolakan tersebut didasarkan pada pandemi Covid-19 yang belum juga tertangani dengan baik. Ketua DPRD Sulawesi Barat, Suraidah Suhardi dengan tegas menolak opsi di atas demi menghindari lahirnya kluster penyebaran Covid-19 pasca perayaan HUT Sulawesi Barat.
Mantan Gubernur Sulawesi Barat, Anwar Adnan Saleh ikut mengomentari hal tersebut. Bagi Anwar, idealnya eksekutif memaksimalkan komunikasi dengan DPRD dalam kaitannya pelaksanaan perayaan HUT Sulawesi Barat.
"Selama ini, di setiap perayaan HUT Sulbar, selalu kita ada kesepakatan dengan DPRD. Ketika waktu itu tidak ada lagi upacara yang digelar di lapangan, harus di sidang paripurna, yah kita serahkan ke DPRD. Kan DPRD yang undang kita, bukan kita yang undang DPRD," ucap Anwar di hadapan sejumlah wartawan, Rabu (8/09).
Gubernur Sulawesi Barat dua periode itu menegaskan, sudah menjadi sesuatu yang wajib hukumnya untuk eksekutif mengkomunikasikan segala hal tentang perayaan HUT Sulawesi Barat dengan DPRD. Sebab semua juga tahu, HUT Sulawesi Barat selalu ditandai dengan pelaksanaan rapat paripurna istimewa DPRD.
"Bukan mestinya lagi, protapnya memang seperti itu. Jadi sebelum kita mengambil keputusan tentang dimana dilaksanakan, siapa yang akan kita undang, tetap kita minta persetujuan DPRD dulu. Terutama paripurnanya itu. Karena Gubernur tidak boleh mengatur sidang pariurna. Dan itu yang selama bertahun-tahun ini yang kita lakukan," pungkas pria nahkoda Partai NasDem Sulawesi Barat itu.
Sebelumnya diberitakan, Suraidah Suhardi sedianya telah menawarkan opsi kepada eksekutif untuk tetap melaksanakan sidang paripurna istimewa di ruang paripurna DPRD Sulawesi Barat. Untuk rangkaian kegiatan HUT Sulawesi Barat lainnya, biar menjadi gawean eksekutif.
"Ini sifatnya baru usulan bahwa bagus mungkin kalau kita ulang tahun sekaligus meresmikan taman budaya di Buttu Ciping. Jadi itu yang kita usulkan. Dan saya memang telah menyampaikannya ke publik. Tapi itu belum menjadi keputusan. Baru rancangan dari apa yang telah disepakati dari panitia. Yang mengusulkan itu teman-teman yang hadir pada saat rapat itu. Tapi kan sekali lagi, semua tergantung kesepakatan," begitu penjeasan Sekprov Sulawesi Barat, Muhammad Idris.
Dikutip dari sulbarprov.go.id, pemerintah Provinsi Sulawesi Barat sedianya telah menyiapkan skenario untuk memusatkan perayaan HUT Sulawesi Barat ke-17 di Buttu Ciping, Kecamatan Tinambung, Polman. Sejumlah acara bakal digelar di lokasi tersebut. Selain gelaran sidang paripurna istimewa DPRD, di sana juga akan dilakukan pemberian penghargaan individu atau organisasi yang berjasa dalam memajukan daerah.
Pameran UMKM yang bertujuan untuk mendorong dan mengapresiasi usaha-usaha masyarakat. Serta atraksi sayyang pattu'duq (kuda patu'duq) untuk memasarkan budaya lokal.
Bagi Nursalim Ismail, adalah hal yang kurang pas jika pemerintah menggelar kegiatan yang punya potensi besar bakal jadi pusat kerumunan orang. Ingat, pandemi Covid-19 masih jadi persoalan utama saat ini.
"Pertama, ini masa-masa sulit. Kurang elok melaksanakan kegiatan yang potensial mengundang kerumunan," ucap direktur eksekutif lembaga Esensi Sulawesi Barat itu.
Selain itu, pemerintah mestinya memperlihatkan empatinya kepada masyarakat. Utamanya mereka yang menjadi korban gempa bumi yang menggoyang dua kabupaten di Sulawesi Barat pertengahan Januari lalu.
"Bisakah sedikit berempati pada mereka yang sedang tertimpa bencana ?," sambungnya.
"Ketiga, fairlah sedikit. Mengapa alas pikir rencana perayaan HUT Sulbar tidak sepadan dengan sikap kita pada W=waktu Idul Adha lalu ?," pungkas Nursalim Ismail. (*/Naf)