Evaluasi 100 Hari Kerja Bupati dan Wakil Bupati Mamuju

Mamuju Keren yang Terintegrasi Ditarget Tahun Depan

Wacana.info
Bupati Mamuju, Sutinag Suhardi. (Foto/Manaf Harmay)

MAMUJU--Perjalanan kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati Mamuju, Sutinah Suhardi dan Ado Mas'ud di Kabupaten Mamuju telah sampai di hari ke-100. Sebagai sesuatu yang lazim, 100 hari pertama masa kepemimpinan seorang Kepala Daerah (atau bahkan Kepala Negara) acap kali dijadikan momentum untuk melihat capaian Kinerja, berikut evaluasi atas perjalanan di 100 hari tersebut.

Bertempat di Rujab Sapota Mamuju, Bupati dan Wakil Bupati Mamuju menggelar ekspose capaian Kinerja yang telah ditorehkan di 100 hari kerja pasca keduanya dilantik. Penuntasan ragam masalah pasca musibah gempa bumi jadi poin utama yang dijadikan capaian Kinerja duet Tina-Ado.

"Jadi memang untuk 100 hari kerja kita kemarin, kami tidak menargetkan sesuatu yang tinggi. Kami fokus untuk urusan penganganan pasca bencana. Dan Alhamdulillah, dengan koordinasi yang baik antara Pemkab dengan beberapa NGO, banyak masyarakat di daerah kita yang bisa diintervensi, bisa kita jangkau dengan bantuan-bantuan yang ada," ujar Sutinah Suhardi di hadapan sejumlah wartawan, Senin (7/06).

Hal yang bakal juga bakal diwujudkan tahun ini, sambung Sutinah, adalah maksimalisasi pelayanan di sektor kesehatan dan pendidikan. Sebut saja, pemenuhan jaminan kesehatan bagi seluruh masyarakat Kabupaten Mamuju, serta pemberian beasiswa bagi mereka yang hendak melanjutkan pendidikannya di Universitas Negeri.

Capaian Kinerja Program 100 Hari Kerja Pemkab Mamuju. (Foto/Diskominfosandi)

"Tentu yang selanjutnya akan kita lakukan adalah mewujudkan visi misi Tina-Ado. Pelan-pelan sih. Kalau di bidang kesehata, Alhamdulliah kita sudah ambil alih BPJS dari tanggungan Provinsi. Dan kita targetkan Insya Allah Oktober tahun ini juga kita akan menargetkan untuk Universal Health Coverage (UHC). Jadi 98 Persen masyarakiat Mamuju itu sudah dicover oleh BPJS, karena itu salah satu janji kami di bidang kesehatan. Begitu juga di bidang pendidikan juga akan ada pemberian beasiswa bagi anak-anak kita yang kuliah di Universirtas Negeri," urai dia.

Kesehatan dan pendidikan merupakan dua sektor yang bakal terintegrasi ke dalam kartu 'Mamuju Keren', sebuah program utama yang dijadikan 'jualan' utama pasangan Sutinah Suhardi dan Ado Mas'ud saat berkampanye sebelum pelaksanaan Pemilukada beberapa bulan yang lalu. Dijelaskan Sutinah, pengintegrasian berbagai sektor pelayanan ke dalam program 'Mamuju Keren' baru akan direalisasikan mulai tahun 2022 nanti.

"Tahun depan itu bisa kita realisasikan. Karena kami harus melakukan sejumlah perbaikan, utamanya di sektor infraktruktur. Mulai dari kota hingga ke kecamatan, itu akan kita perbaiki. Tapi pelan-pelan lah, tahun ini untuk di sektor kesehatan dan pendidikan itu sudah bisa kami penuhi. Tapi kalau untuk terintegrasi semua, yah kita target tahun depan," demikian Sutinah Suhardi.

Evaluasi OPD, Ada yang Kurang Pas

100 hari kerja belum menjadi fase dimana pemerintah Kabupaten Mamuju dibawak komando Tina-Ado mampu merealisasikan apa yang menjadi komitmennya. Wakil Bupati Mamuju, Ado Mas'ud menyebut, adalah hal yang wajar jika masih banyak pihak yang merasa 100 hari pertama kepemimpiannya di Kabupaten Mamuju belum mampu menunjukkan sesuatu yang memuaskan.

Ado menjelaskan, di balik ragam ketidakpuasan itu, 100 hari pertama kepemimpinan Tina-Ado do Kabupaten Mamuju merupakan titik awal bagi pemerintah untuk memaksimalkan pelayanan kepada masyarakat.

Wakil Bupati Mamuju, Ado Mas ud. (Foto/Manaf Harmay)

"Tentu belum memuaskanlah. Kami menyadari ini belum memuaskan. Tapi 100 hari ini adalah pintu masuk bagi kami agar tetap maksimal dalam melalkukan pelayanan kepada masyarakat," tutur Ado Mas'ud.

Hal yang juga menjadi catatan penting bagi Ado adalah Kinerja pejatan di masing-masing OPD. Kata dia, aturan yang mengamanatkan Kepala Daerah untuk tak melakukan mutasi pejabat di enam bulan pertama masa menjabat dimanfaatkan untuk mengevaluasi Kinerja pejabat di tiap OPD.

Diakui Ado, pihaknya telah mengantongi catatan tentang mana pejabat di OPD yang mampu bersinergi dengan semangat 'Mamuju Keren' yang diusung, mana yang tidak.

"Saya pikir, semangatnya adalah melakukan evaluasi. Jadi di semua daerah, enam bulan itu adalah tahap evaluasi, termsasuk kita di Mamuju. Ada bebeerapa catatan dari kita. Memang ada yang kurang pas untuk bersinergi dengan kami. Ini tentu menghambat proses implementasi visi-misi. Kita akui, ada beberapa memang. Tapi tentu ini prosesnya intern. Soal nanti bagaimana hasilnya, itu di enam bulan pasca pelantikan kami baru kita lihat," pungkas Ado Mas'ud. (Naf/A)