Memimpin di Kondisi yang Tak Menguntungkan, Ado: Kita Maksimalkan Relasi di Pusat

Wacana.info
Wakil Bupati Mamuju, Ado Mas ud. (Foto/Manaf Harmay)

MAMUJU--Memastikan upaya penanganan ragam persoalan pasca gempa bumi jadi agenda paling pertama yang mesti dilakukan oleh Bupati dan Wakil Bupati Mamuju, Sutinah Suhardi dan Ado Mas'ud. 

Kian berat tantangan yang mesti dihadapi oleh peraih suara terbanyak Pemilukada Mamuju tahun 2020 itu, sebab di waktu bersamaan badai Covid-19 belum juga menunjukkan tanda-tanda bakal membaik.

Kedua persoalan di atas jelas jadi problem yang begtitu menyedot perhatian, fokus serta alokasi anggaran tentunya. Lihat saja refocusing anggaran demi penanganan Covid-19 yang bikin para OPD mesti kehilangan sebagian dari anggarannya.

Keputusan pemerintah untuk menggelar Pemilukada serentak di tahun 2024 nanti kian melengkapi rentetan ketidakberuntungan yang mesti dihadapi oleh Sutinah-Ado di Kabupaten Mamuju. Keputusan tersebut bikin keduanya tak sampai lima tahun memimpin roda pemerintahan di 'Bumi Manakarra' ini.

Hal di atas menimbulkan ragam opini dari masyarakat. Termasuk asumsi bahwa komitmen serta janji politik keduanya bakal tak terwujud secara maksimal yang belakangan jadi sesuatu yang sering didiskusikan di ruang-ruang publik.

Atas opini dan asumsi tersebut, Wakil Bupati Mamuju, Ado Mas'ud menanggapinya dengan santai. Jika dikaitkan dengan tiga variabel ketidakberuntungan di atas, Ado mengaku bisa memahaminya.

"Kalau misalnya diopinikan seperti itu, saya pikir itu sah-sah saja. Boleh saja orang beropini. Misalnya dikatakan tidak bisa bikin apa-apa karena satu interval waktu tidak sampai lima tahun, lalu kemudian juga didasarkan pada terjadinya gempa, serta pandemi yang belum juga usai lalu dikatakan bahwa pemerintahan Tina-Ado ini tidak bisa berbuat maksimal, saya pikir itu sesuatu yang wajar," ucap Ado Mas'ud kepada WACANA.Info, Senin (7/06).

Meski begitu, Ado yang politisi PDI Perjuangan itu mengaku masih punya optimisme yang tinggi akan maksimalisasi atas segala upaya dalam merealisasikan komitmen dan janji politiknya untuk masyarakat Kabupaten Mamuju. Di ketidakberuntungan tersebut, masih tersisa opsi untuk membuktikan baik komitmen maupun janji kepada masyarakat.

Optimisme itu didudukkan di atas relasi yang cukup harmonis dengan para pemangku kebijakan di level pemerintah pusat. Sebab, kata Ado, tak cukup jika sekadar mengandalkan kekuatan finansial daerah yang jauh dari kata memadai.

"Melakukan berbagai macam strategi dengan relasi yang ada di pemerintah pusat. Makanya proses perencanaan pembangunan sasarannya memang yang betul-betul prirotas, dengan penggunaan anggaran yang efisien. Meski begitu tetap kita optimis dan yakin. Akan kita maksimalkan tahun depan melalui DAK (Dana Alokasi Khusus)," sambung Ado yang mantan Anggota DPRD Mamuju itu.

"Kita akan patahkan opini itu. Walaupun gempa, walaupun Covid, walaupun interval waktu yang terbilang singkat, yah kita akan lihat nanti. Optimisme itu tetap ada. kita akan buktikan bahwa kita akan memaksimalkan semuanya, meski di tengah situasi seperti sekarang ini," simpul Ado Mas'ud. (Naf/A)