Kasus Positif Covid-19 Melandai, Efek Vaksinasi ?

MAMUJU--Kabar gembira. Jumlah kasus positif Covid-19 di Sulawesi Barat mulai melandai. Setidaknya sejak beberapa hari terakhir.
Data Satgas Covid-19 Provinsi Sulawesi Barat menyebutkan, untuk hari ini saja, Rabu (24/03), hanya tercatat satu kasus baru Covid-19 yang terkonfirmasi. Sehari sebelumnya, Sulawesi Barat bahkan mencatatkan zero penambahan kasus positif baru. Serupa dengan apa yang tercatat di hari Sabtu (20/03) yang lalu; penambahan kasus positif Covid-19 = 0.
Secara umum, sejak Sabtu (20/03), jumlah penambahan kasus positif Covid-19 di Sulawesi Barat terbilang jauh menurun. Rerata dua atau tiga kasus saja. Berbanding terbalik dengan angka kesembuhan yang tercatat terus meningkat.
Ragam faktor yang jadi penyebab hingga penambahan kasus positif Covid-19 itu terus menurun. Selain kesadaran masyarakat untuk senantiasa menerapkan protokol kesehatan dalam kehidupan sehari-hari, Jubir Satgas Covid-19 Provinsi Sulawesi Barat, Safaruddin Sanusi menilai, fakta tersebut juga disebabkan karena kian terlihatnya hasil dari program vaksinasi yang mulai dijalankan.
"Saya kira masyarakat mulai ketakutan dengan penambahan kasus positif yang semakin tinggi beberapa waktu lalu. Itu diantisipasi dengan menjalankan Prokes yang cukup ketat. Ada juga perkembangan bahwa masyarakat sudah mulai sadar akan pentingnya kesehatan, misalnya kalau ada yang bergejala, mereka dengan inisiatif sendiri melakukan isolasi mandiri, meski belum memastikan apakah yang bersangkutan terpapar atau tidak. Kemudian yang paling penting adalah karena sudah banyak yang telah divaksin, jumlahnya itu sudah ribuan. Utamanya bagi tenaga kesehstan. Saya kira termasuk itu," urai Safaruddin Sanusi kepada WACANA.Info, Rabu (24/03).
Data Covid-19 di Sulbar, Update Rabu, 24 Maret 2021. (Foto/Facebook Pemprov Sulbar)
Masih kata dia, jumlah relawan yang bekerja khususnya di Kabupaten Mamuju dan Majene pasca musibah gempa bumi pertengahan Januari lalu kini mulai berkurang. Itu dijadikan salah satu penyebab menurunnya jumlah positif Covid-19 lantaran terdapat banyak kasus positif yang disumbangkan oleh para relawan tersebut.
"Ada juga karena faktor mulai berkurangnya jumlah relawan pasca gempa yang stay di Sulbar. Kemarin kan ada banyak relawan yang terpapar itu, nah sekarang sudah mulai kembali ke daerah asalnya masing-masing. Apa lagi masyarakat sudah mulai kembali ke rumah masing-masing. Nyaris tidak lagi yang berkumpul di pengungsian," sambung pria yang juga Kepala Dinas Komunikasi Informatika, Persandian dan Statistik Provinsi Sulawesi Barat itu.
Gempa Bumi Bikin Vaksinasi di Mamuju dan Majene Sedikit Terlambat
Pemerintah provinsi Sulawesi Barat sedianya telah menjadwalkan memulai program vaksinasi secara serentak pada tanggal 5 Januari 2021 yang lalu. Hanya saja musibah gempa bumi berskala M 6,2 bikin rencana vaksinasi terpaksa harus mundur.
Safaruddin menjelaskan, jadwal vaksinasi yang diputuskan untuk diundur itu berlaku untuk Kabupaten Mamuju dan Majene. Dua wilayah yang paling merasakan efek M 6,2 di atas.
"Sebenarnya bukan belum berjalan (vaksinasi di Mamuju dan Majene). Vaksinasi kita sebenarnya sudah direncanakan dimulai untuk tahap pertama itu pada tanggal 5 Januari 2020. Hanya karena ada gempa, jadi kita harus molor jadwalnya. Kecuali kabupaten lain yang tidak terdampak gempa yah," ujar dia.
Pejabat publik, khususnya di lingkup pemerintah provinsi Sulawesi Barat, termasuk sejumlah tenaga kesehatan telah menuntaskan tahap pertama dari program vaksinasi itu. Menurut Safaruddin, pasca vaksinasi tersebut, ada banyak pihak yang meminta untuk segera dilakukan program serupa.
"Misalnya setelah saya divaksin kemarin, sudah banyak yang menghubungi saya, OPD atau lembaga vertikal, atau lembaga masyarakat yang meminta untuk segera dilakukan vaksinasi. Saya katakan, untuk sementara kita data dulu. Terlalu banyak permintaan, itu bukti bahwa masyarakat kita sudah mulai sadar," pungkas Safaruddin Sanusi.
Lansia dan Pelayanan Publik di Mamuju Bakal Divaksin
Mempercepat pelaksanaan program vaksinasi Covid-19, pemerintah Kabupaten Mamuju bakal menyasar kelompok Lansia dan pelayanan publik untuk dilakukan vaksinasi. Rujab 'Sapota' akan dijadikan pusat pelaksanaan vaksinasi bagi kelompok Lansia dan pelayanan publik pada Kamis (25/03) pagi.
Undangan Vaksinasi Pemkab Mamuju. (Foto/Istimewa)
Bupati Mamuju, Sutina Suhardi telah menandatangani undangan resmi yang ditujukan kepada Ketua DPRD dan para anggota DPRD Mamuju, Kapolres Metro Mamuju, Dandim 1418 Mamuju, Kejaksaan Negeri Mamuju, Ketua Pengadilan Negeri Mamuju dan para kepala OPD untuk menghadiri agenda tersebut.
Undangan bernomor 009/401/III/2021 itu juga memuat target jumlah kelompok Lansia dan pelayanan publik yang bakal divaksin yakni sebanyak 7.790 orang. (Naf/A)