Wawancara Khusus dengan Pjs Bupati Mamuju, Abdul Wahab Hasan Sulur

Dari Pelaksanaan Pilkada, Penanganan Covid-19, Hingga Netralitas ASN

Wacana.info
Wawancara Khusus dengan Pjs Bupati Mamuju, Abdul Wahab Hasan Sulur. (Foto/Deka Iskandar)

MAMUJU--Bagi pamong seperti Abdul Wahab Hasan Sulur, ditempatkan di jabatan apapun tak masalah baginya. Termasuk ketika pria yang malang melintang di dunia birokrasi, ini belakangan diserahi tanggung jawab memimpin pemerintahan di Kabupaten Mamuju; Pjs Bupati Mamuju.

Sejumlah poin penting wajib diselesaikan oleh Abdul Wahab dalam jabatannya itu. Apa yang telah dan akan ia lakukan, bagaimana ia melakukannya, serta seperti apa ia menjalani hari-harinya sejak kurang lebih sepekan terakhir melakoni posisi tersebut, terangkum dalam wawancara khusus bersama Abdul Wahab hasan Sulur di kediamannya, Senin (5/10).

===

Apa fokus utama Bapak dalam tugas barunya sebagai Pjs Bupati Mamuju ?
Fokus utama saya jelas. Ada Lima tugas khusus. Yang pertama masalah penanganan covid-19, pelaksanaan Pilkada, menjamin nertralitas ASN, pelaksanaan pemerintahan, lalu antisipasi covid-19 di tengah masyarakat.

Apa yang akan Bapak lakukan dalam hal menjamin kesuksesan pelaksanaan Pemilukada Mamuju tahun 2020 ini ?
Yang jelas, apa-apa yang dibutuhkan oleh penyelenggara, sepanjang kita bisa fasilitasi, tentu itu akan kita lakukan. Misalnya, persoalan yang berlum tercover di penyelenggara itu kita bisa back up. Kami juga sudah berkomunikasi dengan teman-teman di Forkopimda terkait dengan pelaksanaan Pilkada ini. Bagaimana yang dihadapi permasalahan teman-teman penyelenggara, khususnya di masa pendemi ini, tentunya harus sejalan dengan konsep pencegahan penyebaran covid-19. Tentunya teman-teman penyelenggara ini juga akan tetap berkoordinasi dengan Satgas covid-19.

Kabupaten Mamuju termasuk daerah dengan persentase kerawanan yang tinggi pada pelaksanaan Pemilukada tahun 2020. Salah satu pemicunya adalah netralitas ASN yang terbilang cukup mengkhawatirkan. Bagaimana Bapak meretas persoalan itu ?
Yang jelas untuk awal ini kami sudah terbitkan edaran pada semua ASN. Kemarin saya sudah tandatangani itu. Isinya penyampaian kepada ASN untuk tetap netral di Pilkada ini sesuai dengan aturan yang ada. Karena ini tentunya antisipasi kita, yah harus kita lakukan. Karena sudah jelas aturannya, ASN harus netral dalam setiap kegiatan politik seperti Pilkada ini. Yang jelas edaran dulu yang kita lakukan, sesuai aturan yang ada.

Gubernur Sulbar, Ali Baal Masdar Melantik Abdul Wahab Hasan Sulur Sebagai Pjs Bupati Mamuju. (Foto/sulbarprov.go.id)

Apakah Cukup dengan sekadar menerbitkan surat edaran ?
Bagaimana tindaklanjutnya yang lain, kita tentu akan terus berkomunikasi untuk pengawasan pelaksanaan edaran itu. Kami akan panggil inspektorat terkait dengan itu. Nantinya setiap hal-hal yang disampaikan Bawaslu tentang hal tersebut akan kita tindaklanjuti. Apakah harus kita sosialisasikan kembali, atau penyampaian secara individu, nah itu yang akan kita lakukan.

Di Sulawesi Barat, Kabupaten Mamuju jadi salah satu daerah dengan jumlah kasus positif covid-19 terbanyak. Selain sebagai pusat pemerintahan, ibu kota provinsi Sulawesi Barat ini juga jadi pusat kegiatan perekonomian masyarakat. Sejumlah 'tempat nognkrong' berjajal di Mamuju. Apa yang Bapak lakukan untuk mencegah penyebaran covid-19, utamanya di sejumlah cafe atau Warkop yang ada, tanpa mengorbankan aktivitas ekonomi masyarakat tersebut ?
Kita sudah membahas itu, dan teman-teman sementara meramu edaran terkait dengan teman-teman yang bergerak di dunia usaha. Imbauan yang kita lakukan untuk yang di dalam maupun di luar ruangan agar menjaga situasi dan kondisi, khususnya mencegah penyebaran covid-19 ini. Jaga jarak, cuci tangan, pakai masker. Tentunya kita akan memberi edukasi. Walaupun itu semua sudah jelas aturannya, bahkan maklumat sudah diterbitkan Kapolri sudah ada untuk itu. Tetapi kita harus tetap mengedukasi masyarakat. Tidak serta merta kita lakukan penindakan juga. Kasihan juga, sudah kondisi sedang buruk seperti sekarang ini lantas kita lakukan itu. Agaknya kurang bijak. Itu di belakang itu kalau bicara penutupan tempat usaha.

Menjadi orang nomor satu di Kabupaten Mamuju, apa yang Bapak rasakan ?
Suka duka pasti ada. Apalagi dalam satu minggu ini. Posisi ini sebenarnya gampang-gampang susah. Kenapa, karena ini memang mengkoordinir teman-teman khususnya di OPD yang ada di kabupaten terkait dengan pelaksanaan pemerintahan. Apalagi masa-masa mau Pilkada seperti ini, tentunya gampang-gampang susah berkomunikasi dengan teman-teman. Tapi itu pun kita harus melakukannya. Kita harus laksanakan ini semua dengan baik. Laksanakan pemerintahan, pembangunan. di awal kami berkumpul dengan teman-teman. Saya sudah sampaikan, kita profesional bekerja, kita kompak bekerja. Semua permasalahan kita bisa tuntaskan bersama.
(Naf/A)