4 Pilkada di Sulbar Masuk Zona Kuning dan Orange

MAMUJU--9 Desember 2020 nanti empat kabupaten di Sulawesi Barat bakal melangsungkan pemungutan suara untuk memilih Bupati dan Wakil Bupati. Pemerintah pusat telah memetakan tingkat kerawanan penyebaran virus corona di seluruh daerah yang bakal ber-Pemilukada. termasuk empat Pemilukada yang akan dihelat di Sulawesi Barat.
Seperti yang dipaparkan oleh Plt. Dirjen Bina Administrasi Kewilayahan, Kementerian Dalam Negeri, Dr. Safrizal ZA. Data yang disampaikannya via rapat virtual bersama KPU RI, Bawaslu, serta jajaran pemerintah daerah, Jumat (19/06) siang menyebutkan, kabupaten Pasangkayu, Mamasa, Mamuju dan Majene masuk dalam kategori rendah dan sedang (zona kuning dan zona orange).
Zonasi Epidemologi Daerah Lokasi Pilkada Serentak Tahun 2020. (Foto/Istimewa)
Untuk Pemilukada di Sulawesi Barat, tak ada yang dimasukkan dalam kategori resiko tinggi (zona merah) atau kategori tidak terdampak (zona hinau). Dalam materi yang disampaikan Dr. Safrizal, zona kuning yang dimaksud adalah penyebaran terkendali, namun tetap ada kemungkinan transmisi. Sementara zona orange adalah risiko tinggi penyebaran dan potensi virus tidak terkendali.
Terbitnya PKPU nomor 5 tahun 2020 memang mengharuskan penyelenggara Pemilukada di daerah untuk menggulirkan kembali seluruh tahapan pelaksanaan Pemilukada yang sempat tertunda selama beberapa bulan. Meski empat Pemilukada di Sulbar masuk dalam zona kuning dan orange, protokol kesehatan tetap menjadi pegangan utama dalam pelaksanaan setiap tahapan tersebut.
Kepala Badan Kesbangpol provinsi Sulawesi Barat, Muhammad Rahmat Sanusi menjelaskan, keputusan menggulirkan kembali tahapan Pemilukada di tengah pandemi covid-19 yang belum juga reda ini mengharuskan semua pihak untuk tetap berpedoman pada protokol kesehatan.
"Mulai dari penyelenggara, seluruh komponen KPU dan Bawaslu, Termasuk masyarakat," beber Rahmat Sanusi yang ditemui usai mengukuti rapat virtual tersebut.
Pilkada yang tetap harus terlaksana meski belum ada tanda-tanda virus corona ini lenyap, menurut Rahmat, adalah bukti betapa pesta elektoral amat sangat penting. Atas dasar itulah hingga perak serta seluruh lapisan masyarakat dalam mensukseskan even nasional ini begitu diharapkan.
"Sebab apa yang akan dihasilkan oleh Pilkada ini akan sangat menentukan nasib masyarakat kita. Jadi, kualitas Pilkada juga menjadi tanggung jawab masyarakat juga," pungkas Muhammad Rahmat Sanusi.
Kepala Badan Kesbangpol Sulbar, Muhammad Rahmat Sanusi Saat Mengikuti Rapat Virtual dengan Kemendagri. (Foto/Rahmat)
Hal yang paling penting, sumbang Kabid politik, Kesbangpol Sulawesi Barat, Qamaruddin Kamil, adalah bagaimana agar pedoman pelaksanaan tahapan Pemilukada di tengah pandemi ini dapat segera disosialisasikan ke masyarakat. Kata dia, kualitas Pemilukada tahun 2020 akan sangat tergantung pada sebera massif sosialisasi pedoman pelaksanaan tahapan Pilkada itu dilakukan.
"Pemerintah provinsi kan sudah membentuk desk Pilkada tahun 2020. Di sana kita akan meramu berbagai macam program kegiatan agar supaya pelaksanaan Pilkada di tengah wabah covid-19 ini bisa tersosialisasi dengan baik kepada masyarakat," sumbang Qamaruddin Kamil.
Untuk informasi, Pemilukada serentak tahun 2020 ini akan diikuti oleh 9 provinsi dan 224 kabupaten/kota. Dua provinsi diantaranya terkategori zona kuning, empat provinsi kategori orange, serta tiga provinsi dengan kategori merah.
Sementara 43 kabupaten/kota masuk dalam zona hijau (risiko penyebaran virus ada tetapi tidak ada kasus), 77 kabupaten/kota dengan zona kuning, 101 kabupaten/kota dengan kategori zona orange, serta 40 kabupaten/kota di zona merah.
Berdasarkan data yang dikutip dari covid19.sulbarprov.go.id, hingga 19 Juni 2020, Pukul: 17:18 Wita, sebanyak 7 pasien positif covid-19 di kabupaten Pasangkayu. Semuanya telah dinyatakan sembuh. Di kabupaten Mamuju Tengah, sebanyak 38 pasien positif covid-19 dengan 37 diantaranya telah sembuh. Satu pasien meninggal dunia.
Di kabupaten Mamuju, tercatat 18 pasien positif covid-19. 10 orang dinyatakan sembuh, enam orang yang dirawat serta dua pasien yang isolasi mandiri. Serta kabupaten Majene dengan jumlah kasus positif covid-19 sebanyak lima pasien, sembuh semua. (*/Naf)