Shalat Idul Fitri Tahun Ini Baiknya Digelar di Rumah

Wacana.info
Ilustrasi. (Foto/Net)

MAMUJU--"Berdasarkan rapat internal MUI Sulbar, menghimbau kepada kaum muslimin agar pelaksanaan shalat Idul Fitri di rumah saja,". Hal itu disampaikan juru bicara MUI Sulawesi Barat, Nursalim Ismail, Rabu (20/05).

Menurut Nursalim, imbauan untuk melaksanakan shalat Idul Fitri di rumah tersebut sesuai dengan fatmwa MUI tentang Nomor: 28 Tahun 2020 Tentang Panduan Kafiat Takbir dan Shalat Idul Fitri Saat Pendemi Covid-19.

Diberitakan sebelumnya, MUI dalam fatwanya menyebutkan bahwa pelaksanaan shalat Idul Fitri boleh dilaksanakan dengan cara berjamaah di tanah lapang, masjid, mushalla, atau tempat lain bagi umat Islam yang berada di kawasan yang sudah terkendali pada saat 1 Syawal 1441 H, yang salah satunya ditandai dengan angka penularan menunjukkan kecenderungan menurun dan kebijakan pelonggaran aktifitas sosial yang memungkinkan terjadinya kerumunan berdasarkan ahli yang kredibel dan amanah.

"Berada di kawasan terkendali atau kawasan yang bebas covid-19 dan diyakini tidak terdapat penularan (seperti di kawasan pedesaan atau perumahan terbatas yang homogen, tidak ada yang terkena covid-19, dan tidak ada keluar masuk orang)," bunyi salah satu poin penting dalam fatwa MUI seperti dikutip dari situs resmi MUI, mui.or.id.

Nursalim Ismail. (Foto/Facebook)

Masih dari sumber yang sama, MUI juga menetapkan shalat Idul Fitri boleh dilaksanakan di rumah dengan berjamaah bersama anggota keluarga atau secara sendiri (munfarid), terutama yang berada di kawasan penyebaran covid-19 yang belum terkendali.

"Pelaksanaan shalat Idul Fitri, baik di masjid maupun di rumah harus tetap melaksanakan protokol kesehatan dan mencegah terjadinya potensi penularan, antara lain dengan memperpendek bacaan shalat dan pelaksanaan khutbah," MUI dalam fatwanya.

Hasil diskusi dengan Dinas Kesehatan provinsi Sulawesi Bara bikin MUI Sulawesi Barat mantap dengan imbauannya tersebut. Kata Nursalim, penularan wabah corona di provinsi ke-33 ini belum terkendali.

"Jumlahnya memang tidak seberapa jika dibandingkan dengan daerah lainnya. Tapi kalau kita melihat data, hampir tiap hari ada kasus positif covid-19 di Sulbar, artinya memang belum terkendali. Ini juga merupakan upaya untuk mencegah meningkatnya jumlah penderita wabah virus corona di Sulbar," papar Nursalim, pria yang juga direktur lembaga Esensi Sulawesi Barat itu.

Masih kata dia, imbuan serupa juga sudah disampaikan dalam rapat virtual antara MUI Sulawesi Barat dengan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), termasuk dengan para Bupati se-Sulawesi Barat.

"Kami hanya berada pada posisi menyampaikan bahwa MUI menghimbau. Biar pemerintah yang melakukan eksekusinya seperti apa," tutup Nursalim Ismail.

Harus Dipatuhi Oleh Semua Kabupaten

Terpisah, Gubernur Sulawesi Barat, Ali Baal Masdar menguraikan, pelaksanaan sholat Idul Fitri tahun ini baiknya dilaksanakan di rumah masing-masing. Itu sesuai dengan instruksi Presiden yang mengatakan tak boleh ada kegiatan apapun yang mengumpulkan masyarakat dalam jumlah yang besar.

"Peraturan yang sudah ditetapkan harus dipatuhi oleh semua kabupaten di Sulbar. Jangan sampai kembali terdapat kasus-kasus positif yang baru. Sampai kapan kita akan bergelut dengan penanganan covid-19 yang seharusnya kita sudah bisa menghidupkan perekonomian masyarakat dan lainnya. Kita tidak ingin ada lagi penambahan kasus akibat ketidakpedulian tentang bahaya penyebaran covid-19 ini," beber Ali Baal Masdar seperti dikutip dari rilim Humas pemerintah provinsi Sulawesi Barat.

Ali Baal Masdar dan Suraidah Suhardi. (Foto/Humas Pemprov Sulbar)

Mantan Bupati Polman itu menilai, masih banyak hal yang harus mesti dilaksanakan di masa-masa yang akan datang, sembari berharap setelah Idul Fitri hanya ada beberapa saja yang dirawat.

"Sehingga kita bisa menjalankan pemulihan di bidang-bidang lain, misalnya ekonomi dan sosial," imbuhnya.

Suraidah Suhardi, Ketua DPRD Sulawesi Barat meminta agar Gubernur Sulawesi Barat untuk segera mengambil langkah tegas tentang apa dan bagaimana pelaksanaan sholat Idul Fitri tahun ini.

"Segera keluarkan imbauan kepada masyarakat, boleh atau tidak diperbolehkannya sholat Idul Fitri itu dilaksanakan di seluruh kabupaten di Sulbar," sumbang Suraidah, politisi cantik asal partai Demokrat itu. (*/Naf)