Maenunis: Sutinah dan Koalisinya Masih On The Track

Wacana.info
Direktur Logos Politica, Maenunis Amin. (Foto/Net)

MAMUJU--Direktur Logos Politica, Menunis Amin mengaku koalisi yang dubangun bakal calon Bupati Mamuju, Siti Sutinah Suhardi masih on the track. Tak ada sedikitpun yang bakal berubah dari desain pemenangan kandidat penantang petahana itu.

Hal itu sekaligus jadi tanggapan Maenunis pasca Perindo lebih condong untuk mendukung duet Habsi-Irwan di Pemilukada Mamuju tahun 2020. Termasuk menyikapi pertemuan ketua DPD Golkar Mamuju dengan Habsi-Irwan baru-baru ini.

"Sutinah dan koalisinya masih on the track. Komunikasinya lancar kok dari dua arah termasuk dengan Golkar. Kalau Perindo, case-nya beda lagi. Perindo itu maunya calon wakil harus dari mereka. Tapi tidak mengikuti mekanisme penjaringan yang sudah disepakati internal koalisi. Kita juga tidak mungkin mengistimewakan Perindo dari partai lainnya. Koalisi sudah ada komitmen jauh hari sebelum Perindo masuk," terang Maenunis seperti dikutip dari rilis media yang diterima WACANA.Info, Senin (16/03) malam.

Sang pertahana santer dikabarkan semakin gencar mengejar dukungan partai. Itu juga dikomentari Maenunis. Menurutnya langkah tersebut sudah diprediksi bakal dilakukan Habsi-Irwan. Itu untuk mengimbangi pergerakan Sutinah yang diklaim semakin gencar.

"Begini ya, posisi kita dalam mengejar koalisi itu sangat berbeda dengan petahana. Kalau Sutinah itu proporsional baik tujuh partai atau sembilan partai parlemen itu sama-sama sudah memenuhi target kursi dukungan sekaligus kebutuhan strategi pemenangan. Kalau petahana, bukan itu motivasinya. Dulu mereka sangat optimis dengan 13 kursinya, tapi sekarang bermain petak umpet kembali gencar mengejar partai. Itu karena kebutuhannya untuk mengimbangi pergerakan Sutinah. Habsi-Irwan sudah yakin bahwa untuk melawan Sutinah belum cukup kalau hanya dengan Nasdem dan Hanura. Intinya itu disitu," sambung Maenunis.

Koalisi besar yang jadi proyeksi Sutinah, kata Mainunis, adalah sebuah kebutuhan. penting untuk menjamin jalannya pemerintahan agar tidak terputus dengan partai politik.

"Visi komprehensif politik pemerintahan Sutinah itu adalah visi koalisi. Itu dibuktikannya dengan mendaftar di sembila partai parlemen. Bahkan mengajak koalisi partai non parlemen. Sutinah ingin mengajak sebanyak-banyaknya partai untuk terlibat lebih luas baik lewat parlemen ataupun sebagai perwakilan politik konstituennya. Sutinah tidak ingin setelah Pilkada, partai koalisi itu dibuang dan ditinggal seperti yang sudah terjadi pada pemerintahan sekarang," simpul Menunis. (*)