Dinamika Medsos Jelang Pilkada, Habsi Wahid: Yang Paling Bagus Itu Kita Saling Mendukung

Wacana.info
Bupati Mamuju, Habsi Wahid Saat Ngopi Bersama Sejumlah Wartawan. (Foto/Humas Pemkab Mamuju)

MAMUJU--Media Sosial (Medsos) seolah menjadi panggung tersendiri yang banyak dimanfaatkan berbagai pihak utamanya dalam hal bersosialisasi. Tak terkecuali di jelang perhelatan momentum politik, Pemilukada misalnya.

Bupati Mamuju, Habsi Wahid berharap, semua pihak yang berkepentingan di Pemilukada agar memanfaatkan Medsos secara sehat, secara bijak. Itu ia sampaikan dalam agenda ngopi bersama sejumlah wartawan di salah satu Warkop di kota Mamuju, Jumat 

Habsi yang juga bakal kembali mencalonkan diri di Pemilukada Mamuju tahun depan itu menganggap, adalah hal yang lumrah bagi siapa saja untuk memanfaatkan Medsos untuk kepentingan politik.

"Karena medsos adalah salah satu wahana paling mudah dan murah untuk mengeksplorasi suasana hati tiap penggunanya. Terlebih kodrat manusia yang diciptakan sebagai mahluk sosial yang membutuhkan komunikasi dengan sesama," beber Habsi Wahid seperti dikutip dari rilis Humas Pemkab Mamuju.

Habsi juga mengajak semua elemen masyarakat untuk lebih bijak dalam menggunakan fasilitas komunikasi sosial moderen tersebut. Termasuk untuk kepentingan politik, pria berzodiak taurus ini mengingatkan agar semua pihak termasuk instrumen politik dapat membawa demokrasi yang santun dan saling menghargai serta berfikir lebih konstruktif. 

"Yang paling bagus itu kita saling mendukung, dalam artian menyatukan visi bagaimana membawa Mamuju menjadi semakin baik, dan memikirkan masyarakat mau diapakan supaya lebih sejahtera," tutup Habsi yang pada kesempatan itu turut didampingi Wakil Bupati Mamuju, Irwan Pababari.

Terpisah, Ketua Asosiasi Media Ciber Indonesia (AMSI) Sulawesi Barat, Anhar mengurai, data pengguna internet di Indonesia berada di posisi empat besar di dunia. Hanya kalah dari India, China dan Amerika Serikat.

"Namun sayangnya tidak dibarengi literasi digital yang datanya menempatkan Indpnesia berada lima besar terbuncit," ujar Anhar.

Untuk wilayah Sulawesi, Maluku dan Papua per-2019, data perkembangan pengguna internet hanya 10 Persen. Spesifik di Mamuju di angka 74 Persen dan efektif digunakan oleh masyarakat perkotaan.

"Sedangkan yang berada di desa data penggunanya hanya 25 Persen," ucap dia.

Di mata Anhar, penggunaan media sosial untuk kepentingan politik tidak akan berpengaruh besar terhadap tingkat keterpilihan. Namun lebih dipengaruhi oleh bagaimana selanjutnya para kandidat dapat bersentuhan langsung dengan publik untuk meyakinkan mereka terhadap apa yang ditawarkan. (*/Naf)