Karena Sakit Hati, Suparman Dihabisi

Wacana.info
Ilustrasi. (Foto/Net)

MAMUJU--Tak perlu waktu lama bagi jajaran Polresta Mamuju untuk mengungkap kasus pembunuhan yang bikin Suparman meregang nyawa di desa Kalukku Barat, Mamuju pada malam pergantian tahun kemarin.

Oleh pihak kepolisian, motif pelaku menghabisi nyawa korban murni karena sakit hati usai dikeroyok oleh korban.

"Pelaku merasa sakit hati karena sudah dianiaya atau dipukuli korban. Sehingga pulang mengambil parang dan kembali bersama keluarganya Kewing mencari korban. Di jalan, korban didapati, dan pelaku langsung memarangi korban," beber Kasat Reskrim Polresta Mamuju, AKP Syamsuriansyah, Kamis (2/01).

Suparman harus meregang nyawa setelah mengalami luka robek akibat sabetan parang di sejumlah tubuhnya. Ada di leher, punggung dan belakang. Pelaku memarangi korban sampai enam kali.

Usman dan Kewing, dua pelaku utama warga dusun Lari, kelurahan Benanga, Kalukku.
 
Usman dan Kewing diancam Pasal 338 subs 351 ayat (3) junto pasal 55, 56 KUH Pidana, jo pasal 2 ayat (1) undang-undang darurat nomor 12 tahun 1951.

"Ancaman pidana penjara Usman 15 tahun dengan Pasal 338 dan 351. Sementara Kewing yang membantu Usman diancam 7 tahun penjara asal 55 dan 56 KUHP Pidana," ujar Anca, sapaan akrab Kasat Reskrim, Polresta Mamuju.


"Diamankan di rumahnya Lingkungan Lari, Kelurahan Benanga, langsung kita bawa ke Polsesta malam itu juga," ujarnya.


Aparat sendiri telah memeriksa lima saksi dalam kejadian itu. Selanjutnya, akan ditindaklanjuti dengan meminta hasil visum intrevertum oleh RSUD setempat.

"Kita juga akan koordinasi dengan JPU untuk penerapan pasal dan ijin penyitaan di PN Mamuju, dan koordinasi aparat agar masalah itu tidak panjang," tuturnya.

Yang juga diungkap Polisi adalah, saat melancarkan aksinya pelaku diketahui di bawah pengaruh minuman keras.

"Berkasnya nanti akan kami split jadi dua. Satu untuk berkas Usman dan satu lagi untuk Kewing," papar Anca.

Pelaku sendiri kepada wartawan mengaku telah dikeroyok oleh korban tanpa ia tahu sebabnya di daerah Tasiu bersama rekan korban.

"Dia tidak bicara-bicara langsung pukul saya. Tapi memang saya berkelahi dengan keponakannya (pelaku) malam sebelumnya. Saya berkelahi karena dia rese, dia ejek-ejek saya," papar pelaku. (*/Naf)