Aras Tammauni Bergabung, ‘Road to Musda Golkar Sulbar’ Kian Menarik

Wacana.info
Ilustrasi. (Foto/Net)

MAMUJU--Partai Golkar kini punya amunisi baru di Sulawesi Barat. Banyak yang meyakini, bergabungnya Aras Tammauni bakal mampu mengembalikan kejayaan partai tua itu di kancah perpolitikan lokal di Sulawesi Barat.

Akan menarik jika melihat dinamika di inernal Golkar Sulawesi Barat pasca bergabungnya Bupati Mateng itu. Apalagi jika melihat fakta bahwa Golkar Sulawesi Barat tengah bersiap untuk menggelar Musyawarah Daerah (Musda).

Ada beberapa figur yang disebut-sebut punya hasrat besar untuk menahkodai Golkar Sulawesi Barat. Bergabungnya Aras bikin road to Musda Golkar Sulawesi Barat dipastikan kian ketat.

Bendahara DPD Golkar Sulawesi Barat, Hafid Pratama membeberkan, Aras yang telah resmi berseragam Golkar ditanggapi beragam oleh 'ruang ganti' partai yang dibesut Airlangga Hartarto itu.

"Ya beragamlah," ucap Hafid saat ditanya soal tanggapan Golkar Sulbar pasca Aras gabung.

Terlepas dari itu semua, Hafid mengatakan, adalah hal yang sangat positif jika ada 'orang baru' yang bergabung ke Golkar, apalagi jika yang bersangkutan punya niat untuk membesarkan partai.

"Siapapun yang punya niat baik bergabung di Golkar, kenapa tidak. Dan tentunya memenuhi syarat prosedural," ujarnya.

Keikutsertaan Gubernur Sulawesi Barat, Ali Baal Masdar dalam perebutan kursi ketua DPD Golkar Sulawesi Barat ikut diaminkan Hafid. Kata dia, gerbong Ali Baal di internal Golkar Sulawesi Barat-lah yang tak merespon positif bergabungnya Aras ke partai yang berdiri sejak 20 Oktober 1964 itu.

"Mungkin karena ada juga riak-riak yang menyebut ABM (Ali Baal Masdar)," papar mantan aktivis HmI itu.

Jika bursa calon Ketua DPD Golkar Sulawesi Barat hanya diikuti oleh dua nama di atas; Ali Baal dan Aras Tammauni, maka Pak Gubernur jelas 'kalah' selangkah dari Bupati Mateng itu. Sebab Nyatanya, Aras kini telah resmi mengantongi KTA Golkar (diserahkan langsung oleh Airlangga Hartarto).

"Mestinya Beliau (Ali Baal Masdar) juga sudah harus punya KTA sebagai syarat atau bukti kalau dia bergabung ke Golkar," cetus Hafid.

Musda DPD Golkar Sulawesi Barat sendiri informasinya bakal digelar usai Munas Golkar. Munas rencananya baru akan dilangsungkan bulan Desember tahun ini.

"Tapi ingat, perebutan ketua itu bicara seberapa besar dukungan dari kader Golkar Sulbar, terutama pemilik suara," tegas Hafid Pratama.

Bendahara DPD Golkar Sulbar, Hafid Pratama. (Foto/Net)

Menerka kursi Ketua DPD Golkar Sulawesi Barat hanya akan diikuti oleh Ali Baal dan Aras Tammauni saja adalah hal yang keliru. Nyatanya, ada figur lain yang santer dikabarkan bakal ikut dalam kontestasi perebutan kursi Ketua DPD Golkar Sulawesi Barat di forum Musda nanti.

Ada Sekretaris DPD Golkar Sulawesi Barat, Hamzah Hapati Hasan, serta Bupati Polman, Andi Ibrahim Masdar.

Jika menjadikan loyalitas, komitmen dan kesetiaan figur untuk Golkar, Hamzah Hapati Hasan-lah yang paling punya peluang untuk duduk di kursi prestisius itu. Sejak memulai karir politiknya di Sulawesi Selatan, hingga panjang kali lebar perjalanan politik Hamzah di Sulawesi Barat, tak sekalipun ia berpaling dari Golkar.

Berbeda dengan Andi Ibrahim Masdar. Andi Ibrahim memang cukup lama berkarir di Golkar, tapi sempat adik kandung Ali Baal Masdar itu meninggalkan partai yang pertama kali diketuai oleh Brigadir Jenderal (Brigjen) Djuhartono tersebut.

Tanggal 6 Oktober tahun 2016 yang lalu, Andi Ibrahim mendeklarasikan diri angkat kaki dari Golkar, partai yang membesarkan dan dibesarkannya. Dinamika Pilgub Sulawesi Barat saat itu jadi salah satu alasan mengapa ia dan sejumlah pengurus inti Golkar Polman waktu kala itu memilih mundur.

"Intinya, ketiganya punya peluang yang sama untuk menduduki ketua Golkar Sulbar," tandas Hafid Pratama.

Siapa yang Layak jadi Ketua Golkar Sulbar ?

Harapan besar jelas terpatri di benak para kader, simpatisan apalagi pengurus Golkar Sulawesi Barat kepada sederet nama calon Ketua DPD Golkar Sulawesi Barat di atas. Golkar yang kembali berjaya di Sulawesi Barat seperti di tahun-tahun yang lalu sudah pasti jadi mimpi yang disemogakan oleh orang-orang Golkar di provinsi ini.

Kader muda Golkar Sulawesi Barat, Lalu Artana menguraikan, ia yang jadi Ketua DPD Golkar Sulawesi Barat masa depan adalah yang punya komitmen dan tekad untuk membesarkan sekaligus menjaga marwah partai Golkar. Figur yang dimaksud juga wajib untuk mensolidkan pengurus, kader Golkar utamanya pada momentum Pilkada atau Pileg. Termasuk memiliki komitmen membangun kantor Golkar yang representatif.

Airlangga Hartarto dan Aras Tammauni. (Foto/Istimewa)

"Karena selama ini kantor Golkar masih ngontrak, padahal kita tahu bahwa sebelumnya kader Golkar Sulbar duduk sebagi Gubernur dua periode dan ketua DPRD Sulbar. Terakhir figur yang layak memimpin Golkar menurut saya adalah figur yang tidak berternak partai, artinya bahwa jangan mau jadi ketua Golkar tetapi istri dan anaknya jadi ketua partai lain," urai Lalu.

Di antara nama-nama yang telah disebutkan di atas, Lalu berharap, yang terpilih sebagai nahkoda Golkar Sulawesi Barat nantinya adalah ia yang telah tuntas dengan seluruh proses dan mekanisme kader yang berlaku di partai Golkar.

"Bagi kami, siapa pun yang terpilih di Musda nanti asalkan sesuai dengan aturan dan mekanisme, tentu kita harus apresiasi. Termasuk Aras Tammauni. Tetapi kami di Golkar itu ada aturannya. Kalau masih ada kader senior dan layak yang ingin memimpin Golkar, saya kira DPP akan memberikan peluang ke kader senor yang sudah berdarah-darah membesarkan Golkar. Para ketua Golkar kabupaten yang memiliki hak suara juga sudah berkomitmen bahwa kalau ada kader senior yang ingin jadi ketua Golkar harus didukung," pungkas Lalu Artana yang Wakil Sekretaris, DPD Golkar Sulawesi Barat itu.

Figur sempurna untuk posisi Ketua DPD Golkar Sulawesi Barat adalah mustahil adanya. Politisi perempuan kepunyaan Golkar, Hastuti Indriani merinci variabel utama dalam mencari Ketua DPD Golkar Sulawesi Barat. Diantaranya kepedulian, loyalitas, serta kemampuan untuk mengelola organisasi. 

"Punya target yang jelas untuk kejayaan Golkar kedepan, serta memahami platform perjuangan partai Golkar," cetus politisi cantik yang Wakil Ketua DPD Golkar Sulawesi Barat itu.

Beberapa poin yang disampaikan Indriani di atas tetap bakal berpulang pada kecenderungan para pemilik suara di arena Musda Golkar Sulawesi Barat nanti. Apapun itu, mantan Anggota Sulawesi Barat itu berharap bendara Golkar bisa kembali berkibar di 'tanah malaqbi' ini.

"Pada akhirnya kita serahkan nanti pada hasil Musda DPD Golkar Sulbar. Kesimpulannya, siapapun yang akan kelak memimpin Golkar, kita berharap mampu membesarkan GolKar kedepan dan mampu membuktikan bahwa Golkar adalah partai besar yang mapan dan sudah teruji dan mempunyai kader-kader andalan yang berlapis," pungkas Hastuti Indriani. (Naf/A)