Videonya Bikin Heboh, Veteran Mamuju Kebanjiran Tamu

Wacana.info
Ketua Legiun Veteran Mamuju, H Rafiuddin. (Foto/Screenshoot Youtube/ Syarifuddin Zainuddin)

MAMUJU--Legiun Veteran kabupaten Mamuju kini jadi pembicaraan publik. Pengakuan salah seorang veteran Mamuju dalam sebuah video yang beredar luas di ragam media sosial sejak Sabtu, 17 Agustus 2019 bikin heboh ruang publik tepat di hari ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia ke-74 tahun 2019.

Dalam video tersebut, ketua legiun veteran Mamuju, H Rafiuddin menceritakan bagaimana ia dan beberapa rekan sesama veteran lainnya yang tak diundang baik oleh pemerintah kabupaten Mamuju maupun pemerintah provinsi pada upacara detik-detik Proklamasi 17 Agustus 2019.

Padahal, jika bercermin pada pelaksanaan upacara serupa sebelum-sebelumnya, Legiun Veteran selalu jadi jadi tamu istimewa.

Apa yang dikisahkan oleh H Rafuiuddin dalam video tersebut belakangan meledak di ruang publik. Mayoritas masyarakat menyayangkan perlakuan pemerintah kabupaten Mamuju maupun pemerintah provinsi yang tak mengundang para tokoh pejuang kemerdekaan tersebut.

Seolah tak ingin suara kecamatan publik atas kasus di atas kian bising, pemerintah provinsi bergerak cepat. Ketua panitia HUT RI ke-74 provinsi Sulawesi Barat, Muhammad Hamzih bersama beberapa panitia lainnya menyambangi kediaman H Rafiuddin di Rangas, Mamuju.

Kunjungan Muhammad Hamzih dan kolega tersebut diterima langsung oleh H Rafiuddin bersama beberapa anggota Legiun Vetran Mamuju lainnya. Mereka diantaranya, Mansyur AM, Uping, Warli Hapid dan Mustalim.

Pada kesempatan itu, Muhammad Hamzih mewakili pemerintah provinsi Sulawesi Barat menyampaikan permohonan maaf atas kelalaian panitia sehingga para veteran tak menerima undangan dalam upacara peringatan HUT Proklamasi Republik Indonesia ke-74 yang berlangsung di lapangan upacara kantor Gubernur Sulawesi Barat Sabtu, 17 Agustus 2019.

"Tidak ada sama sekali niat kami untuk tidak mengundang para pejuang kita. Pada saat rapat perdana, kami telah bahas di rapat untuk tidak lupa mengundang para veteran. Di tempat pelaksanaan upacara, panitia juga sudah menyiapkan kursi untuk para veteran. Sekali lagi kami menyampaikan permohonaan maaf yang mendalam atas kelalaian kami sebagai panitia.  Melalui momen ini kita akan bangun komunikasi yang berkesinambungan. Ini tidak boleh lagi terjadi. Pada momen HUT Sulbar nanti tanggal 22 September, mereka para pejuang akan kami hadirkan. Tanpa perjuangan mereka, ini kita semua tidak ada artinya, karena para pejuang inilah yang merupakan orang-orang hebat yang telah berjuang meraih kemerdekaan sampai kita menikmati seperti sekarang ini," beber Muhammad Hamzih dikutip dari rilis media yang diterima WACANA.Info, Minggu (18/08).

Kunjungan Panitia HUT Proklamasi Kemerdekaan RI Sulbar ke Para Veteran Mamuju. (Foto/Humas Pemprov Sulbar)

Sementara itu, H Rafiuddin mengaku dapat memahami kelalaian yang dilakukabn oleh panitia upacara. Ia hanya berpesan agar kejadian serupa tak lagi terulang di masa yang akan datang.

"Saya menyampaikan terimakasih kepada panitia. Dia tidak sengaja tidak mengundang, tapi unsur kekeliruan dari panitia pelaksana. Tadi itu sudah menyampaikan permohonan maaf kepada kami yang hadir. Saya sampaikan tidak ada masalah, dan kita sebagai manusia biasa selalu diliputi kekeliruan. Makanya saya bilang kepada panitia, daftar nama veteran sampaikan saja sama saya. Nanti saya yang sampaikan kepada mereka, tidak usah repot-repot diantar, karena tahun-tahun sebelumnya juga begitu. Tahun ini, bersamaan dari kabupaten juga tidak. Bagi saya ini ada hikmahnya, karena ini juga sekaligus peringatan kepada panitia," begitu kata Rafiuddin.

Tak hanya pemerintah provinsi Sulawesi Barat saja, Majelis Pimpinan Cabang (MPC) Pemuda Pancasila Mamuju juga menyambangi kediaman H Rafiuddin. Rombongan MPC Pemuda Pancasila Mamuju dipimpin langsung oleh ketua MPC Pemuda Pancasila Mamuju, Sutinah Suhardi.

Pada kesempatan itu, Sutinah menyampaikan apresiasi yang tinggi atas jalan panjang perjuangan yang telah dilakukan oleh para veteran. Kata Tina, begitu ia akrab disapa, tak ada nikmat kemerdekaan tanpa perjuangan para veteran.

"Makanya kehadiran kami mengunjungi para veteran ini merupakan aktualisasi dari sebuah penghargaan atas jasa para veteran dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan," ujar Sutinah Suhardi.

Kunjungan MPC Pemuda Pancasila Mamuju ke Para Veteran Mamuju. (Foto/Istimewa)

Menurut Sutinah, langkah untuk menyambangi para veteran tak lepas dari nafas utama organisasi Pemuda Pancasila Mamuju yang ia pimpin. Perempuan yang juga Kepala Dinas Perdagangan ini menyebut, sosial dan kemanusiaan adalahy dua fokus utama yang menjadi fokus Pemuda Pancasila Mamuju di bawah komandonya.

"Saya pun sudah instruksikan kepada pengurus Pemuda Pancasila di tingkat kecamatan agar mengagendakan kunjungan ke veteran pejuang kemerdekaan di wilayahnya masing-masing," tutup Sutinah Suhardi. (*/Naf)