MAJENE--Konfrensi Wilayah (Konferwil) ke-III Pengurus Wilayah (PW) NU Sulawesi Barat menghasilkan berberapa keputusan penting. 

Terpilihnya H Adnan Nota sebagai ketua Tanfidziyah PWNU Sulawesi Barat jadi salah satu keputusan penting pada Konferwil yang digelar di Pondok Pesantren Ihyaul Ulum DD Baruga, Majene, Selasa (16/07) dini hari.

H Adnan Nota akan memimpin PWNU Sulawesi Barat untuk periode selanjutnya setelah di arena Konferwil, ia unggul perolehan suara dengan ketua PCNU Polman M Arsyad. H Adnan Nota meraih 4 suara setelah dilakukan proses penjaringan bakal calon ketua dan pemilihan ketua, sementara M Arsyad meraih 2 suara.

Yang juga diputuskan pada Konferwil NU tersebut adalah ditetapkannya Rektor Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (Stain) Majene, KH Nafiz Djuaeni sebagai Rais Syuriah PWNU Sulawesi Barat. 

Ia ditetapkan sebagai Rais Suriyah lewat forum musyawarah tujuh ulama sebagai tim Ahlul Hallu Wal Aqli atau AHWA.

Atas keputusan di atas, H Adnan Nota mengaku begitu berharap jalinan silaturrahmi dan kerjasama dengan semua pihak utamanya di periode kepemimpinannya di PWNU Sulawesi Barat.

"Andanga Sukku (saya tidak sempurna), karenanya sempurnakan saya. Saya terlalu banyak kekurangan, banyak pada diri saya yang mungkin orang anggap tidak layak. Maka pada kesempatan yang berbahagia ini, bantu saya menyempurnakan ketidaklayakan itu sehingga saya bekerja bukan untuk pribadi saya, atau pada kelompok saya. Tapi saya bekerja untuk jamiyah dan jamaah Nahdlatuh Ulama," beber H Adnan Nota, pria yang juga Kakanwil Kemenag Majene itu.

H Adnan Nota juga berkomitmen untuk senantiasa melibatkan semua pihak dalam setiap gerak gerik NU di Sulawesi Barat. 

"Apa kata Rasulullah, Innal Jamaal Maal Barokah," sambung dia.

"Karena itu keberkahan akan selalu menyertai kita, kalau kita selalu bersama-sama. Di NU tidak ada lawan, tidak ada orang lain, tapi di NU ada keluarga Jamiyah Nahdlatul Ulama," simpul H Adnan Nota. (*/Naf)