Tipis Antara Ucapan Terima Kasih dengan Pungli
MAMUJU--Kebiasaan orang tua murid memberikan ucapan terima kasih dalam bentuk barang atau uang kepada pihak sekolah mendapat atensi dari Wakil Bupati Mamuju, Irwan Pababari. Saat menghadiri sosialisasi sapu bersih pungutan liar (Saber Pungli) bagi SMA/SMK, SLB dan SMP se kabupaten Mamuju, Senin (8/70) kemarin, Irwan meminta agar pihak sekolah untuk benar-benar menolak praktek Pungli dan tidak menjadikan pemberian ucapan terima kasih sebagai bibit pungli.
Kebiasaan memberi barang atau uang sebagai ucapan terima kasih, menurut Irwan sudah menjadi budaya masyarakat Mamuj. Kata dia, ada 'tembok' yang sangat tipis antara ucapan terima kasih dengan praktek Pungli.
Pungli merupakan tindakan penyalahgunaan wewenang untuk melakukan pungutan yang tidak sah untuk memberi keuntungan pada diri sendiri. Maka harus bisa dibedakan antara ucapan terima kasih dengan Pungli, tegas Irwan Pababari.
"Kita mesti bedakan mana ucapan terima kasih, mana Pungli. Budaya kita dari dulu sampai sekarang setiap dalam rangka memberi ucapan terima kasih, bukan hanya sepatah kata tapi juga diikutkan barang atau uang. Menurut saya, budaya ini jangan dihilangkan tapi juga jangan juga seakan-akan kita mereduksi Pungli sebagai hal yang sah," terang Irwan pada kegiatan yang dipiusatkan di kantor Bupati Mamuju.
Dengan adanya sosialisasi saber Pungli kepada jajaran sekolah, diharapkan dapat menjadi referensi bagi semua pihak.
"Sehingga praktek Pungli, juga penyogokan, gratifikasi, hingga korupsi dapat benar-benar diberantas mulai dari lingkungan sekolah," tutup Irwan Pababari. (*/Naf)