Ratih Unggul Dua Suara, Anwar: Kita Lihat Episode Berikutnya

Wacana.info
Dirga Adhi Putra Singkarru Saat Memperlihatkan Data Rekapitulasi Perhitungan Suara Dari Enam Kabupaten yang Telah Ia Miliki. (Foto/Manaf Harmay)

MAMUJU--Tim pemenangan Ratih Megasari Singkarru mengklaim sebagai pemilik satu kursi di Senayan di Pemilu 2019. Raihan suara Ratih disebyut mengungguli perolehan yang dimiliki Anwar Adnan Saleh.

Ketua tim pemenangan Ratih Megasari Singkarru, Dirga Adhi Putra Singkarru menyebut, selisih peroleh suara antara Ratih dan Anwar cukup tipis. Hanya berjarak dua suara.

"Itu Berdasarkan data yang tertuang di 69 DA 1 dan 6 DB 1 yang telah direkap KPU di tingkat kabupaten," beber Dirga dalam konfrensi pers di salah satu Warkop di kota Mamuju, Jumat (10/05) dini hari.

Berdasarkan data yang dipegang Dirga di atas, Ratih Megasari Singkarru berhasil jadi peraih suara terbanyak di internal Caleg DPR RI dari NasDem Sulawesi Barat. Ia sukses mendulang sebanyak 30.946 suara. Sementara Anwar Adnan Saleh memperoleh suara sebanyak 30.944 suara.

"Suara partai itu sebanyak 4.932. Nuraidah memperoleh 4.950 serta Salim S Mengga meraih 22.171 suara," beber Dirga.

Keputusan untuk membuka data di atas, kata Dirga, bukan bermaksud untuk mendahului keputusan KPU Sulawesi Barat. Kata dia, apapun itu, pihaknya masih tetap menunggu keputusan akhir dari pleno rekapitulasi yang saat ini masih berlangsung di KPU Sulawesi Barat.

"Pak Anwar pernah mengatakan, mari kita menunggu hasil resmi dari KPU. Saya setuju dengan yang Beliiau katakan. Itu sangat bijak sekali. Saya membuka data ini murni untuk menjawab banyak pertanyaan yang dialamatkan ke saya soal siapa sih yang duduk di DPR RI dari partai NasDem," jelas Dirga.

Dirga juga masih meyakini, penyelenggara Pemilu; KPU dan Bawaslu bakal bekerja secara ideal, menjaga independensi dan profesionalismenya.

"Kepada seluruh tim pemenangan Ratih Megasari Singkarru, saya hanya berpesan, mari kita mengawal sekaligus menjaga data dari 69 DA 1 serta 6 DB 1 KPU yang telah kita miliki," tutup Dirga Adhi Putra Singakrru.

Terpisah, Anwar Adnan Saleh mengaku sudah memprediksi persaingan di internal NasDem memang bakal terjadi. Ia juga mengungkap, ada banyak bukti pelanggaran Pemilu yang sudah ia kantongi khususnya yang terjadi di kabupaten Mamuju.

"Bagus. Kita lihat episode berikutnya. Karena permainan ini oleh saya dan tim sudah antisipasi khususnya di kecamatan Mamuju. Bukti-bukti kejahatan dalam kasus ini sudah lengkap dan sangat jelas. Itu sudah ditangani oleh pihak yang berwajib," tegas Anwar kepada WACANA.Info.

Mantan Gubernur Sulawesi Barat dua periode itu menjelaskan, apa yang telah diraihnya di pemungutan suara 17 April 2019 lalu adalah murni dari hat nurani masyarakat yang menjatuhkan pilihan politiknya kepadanya.

"Tidak dibeli dengan gula, uang, racun rumput, minyak Bimoli, sarung, dan lain sebagainya sebagaimana yanng menjadi perbincangan publik pasca Pileg," cetus eks politisi Golkar itu via WhatsApp.

Anwar juga berencana bakal membawa persoalan itu ke Mahkamah Partai NasDem. Anwar menyebut, itu untuk menegakkan kebenaran sekaligus menghormati suara rakyat yang tulus.

"Sekaligus menjadi contoh pendidikan politik yang baik bagi rakyat, khususnya bagi kader-kader NasDem sendiri. Salam restorasi," simpul Anwar Adnan Saleh.

Untuk diketahui, saat ini, proses rekapitulasi pemungutan suara dan penetapan hasil Pemilu 2019 telah tuntas di level kabupaten. KPU Sulawesi Barat sendiri masih bergelut dengan proses serupa untuk tingkat provinsi. (Naf/A)