Deklarasi Kampanye Damai; Semoga Tak Sebatas Tanda Tangan
MAMUJU--Masa kampanye terbuka resmi dimulai 24 Maret sampai 13 April 2019. Bergulirnya masa kampanye terbuka itu pun ditandai dengan pelaksanaan deklarasi kampanye damai oleh KPU Mamuju di lapangan Ahmad Kirang, Minggu (24/03).
Seluruh perwakilan partai politik yang ada di Mamuju (mines Garuda dan PPP) membubuhkan tandatangannya di atas pernyataan deklarasi damai, tanda poin-poin dalam deklarasi tersebut disepakati oleh para peserta Pemilu.
"Sebagai pembina partai politik yang ada di Mamuju, saya tentu berharap, masa kampanye ini tidak dilalui dengan menjual kekurangan kontestan lainnya, tidak menyebar hoaks, dan tidak menebar kebencian. Kita semua harus mampu menjadi jembatan informasi yang sehat kepada masyarakat utamanya di masa kampanye terbuka ini," sebut Bupati Mamuju, Habsi Wahid di hadapan para kader dan simpatisan partai politik peserta Pemilu yang sempat hadir.
Dalam deklarasi kampanye damai yang dibacakan secara bersama-sama tersebut ditegaskan komitmen untuk menjalani kampanye terbuka yang santun dan malaqbi dengan mengedepankan pendidikan politik bagi seluruh lapisan masyarakat, menghindari politk uang dan kampanye hitam.
Termasuk kesiapan untuk tidak melakukan intimidasi, demi mewujudkan kampanye Pemilu 2019 yang berkualitas, aman, tertib dan damai. Berintegritas tanpa hoaks, piolitisasi sara dan politik uang. Serta mendapat legitimiasi yang kuat di hadapan hukum dan masyarakat.
"Kita harus menjunjung tinggi falsafah dan nilai-nilai kearifan lokal kita dalam menjalani masa kampanye ini. Sama-sama kita untuk saling memanusiakan dan saling memuliakan supaya Pemilu yang dama dan sejuk ini bisa terwujud," terang Ketua KPU Mamuju, Hamdan Dangkang.
Deklarasi kampanye damai tersebut diharapkan jadi momentum untuk memberi penegasan kepada publik, bahwa semua pihak yang berkepentingan langsung pada pesta demokrasi lima tahunan itu punya komitmen yang sama untuk mewujudkan kampanye yang benar-benar mencerdaskan.
Direktur Eksekutif Esensi Sulawesi Barat, Nursalim Ismail berharap, deklarasi kampanye damai tersebut sunguh-sungguh bisa dibumikan di hari-hari pelaksanaan kampanye terbuka.
"Tidak berhenti pada penandatangan deklarasi kampanye damai saja," kata Nursalim kepada WACANA.Info.
Mantan aktivis HmI itu menganggap, kampanye terbuka oleh para peserta Pemilu harus dimanfaatkan publik dalam menilai mana pilihan yang bisa menjadi representasi kepentingan publik di lima tahun mendatang.
"Kampanye juga harus bisa dijadikan peserta Pemilu untuk menebar pesan-pesan politik yang mendidik kepada publik," urai dia.
Turut hadir pada deklarasi kampanye damai tersebut Kapolres Mamuju AKBP Muhammad Rivai Arvan, Dandim 1418 Mamuju, Letkol Inf Jamet Nijo, Maradika Mamuju, Andi Maksum Dai, Ketua DPRD Mamuju, Suraidah Suhardi, seluruh komisioner KPU Mamuju, serta pimpinan Bawaslu Mamuju. (Naf/B)