Dulu Dielu-elukan, Begini Kondisi Kolam Bundaran Arteri Saat Ini
MAMUJU--Miris. Mungkin, itu kata yang tepat untuk menggambarkan kondisi kolam bundaran yang terkerak di jalan arteri, Mamuju itu. Sampah dengan mudahnya ditemui di sekitar kolam bundaran tersebut.
Bak ikan, ribuan tusuk sate berenang bebas di permukaan kolam bundaran yang dulunya sempat dielu-elukan sebagian masyarakat Mamuju itu.
Di tempat pemasangan prasasti di salah satu sisi bundaran tersebut juga sama sekali tak dibubuhi tanda tangan, dibiarkan kosong begitu saja. Ibaratnya, anak yang tak diakui orang tuanya.
Di beberapa titik di jalur yang dibangun di zaman kepemimpinan Gubernur Anwar Adnan Saleh itu juga sangat jelas, jauh dari perawatan. Banyak tanaman hias yang mati, warna cat juga mulai memudar.
Kolam di bundaran arteri tersebut sempat jadi primadona sebagian warga Mamuju. Air mancur, lengkap dengan cahaya berwarna warni yang menghiasinya pernah jadi item utama yang bikin tempat itu disulap jadi pusat keramaian.
Rencananya, arteri dibangun sebagai jalur penghubung kecamatan Tapalang-kota Mamuju-Bandara Tampa Padang-Pelabuhan Belang-belang. Namun di periode Gubernur dan Wakil Gubernur, Ali Baal Masdar - Enny Anggraeni Anwar, kabarnya proses pembangunan jalan tersebut tak akan dilanjutkan. (Keto/B)