Kuantitas Mesti Dibarengi dengan Peningkatan Kualitas Pendidikan

POLMAN--Tantangan dunia pendidikan saat ini beruptar pada urusan inovasi dan daya saing. Semua mesti digalakkan demi mencapai peningkatan kualitas pendidikan tinggi.
Hal itu diungkapkan Ketua Lembaga Layanan pendidikan Tinggi (Lidikti), Prof. Dr. Jasruddin dalam Konferensi Nasional Inovasi Pendidikan (KNIP) yang digelar di auditorium Prof. Dr. KH. Sahabuddin, Unasman, Minggu (9/09).
Kegiatan tersebut diharapkan mampu membawa angin segar utamanya bagi perubahan tatanan dunia pendidikan di era revolusi industri 4.0 saat ini.
"Tantangan kita ke depan adalah daya saing dan kualitas pendidikan kita. Kita sering mengukur kualitas pendidikan dengan waktu selesai dan masa studi yang singkat. Ternyata hasil survei membuktikan bahwa mahasiswa yang berasal dari Perguruan Tinggi yang terkenal dan IPK tinggi tidak menentukan kualitasnya dan daya saingnya. Sehingga saat ini yang kita butuhkan bukan hanya soal kuantitas, tetapi soal kualitas dan daya saingm," kata Jasruddin yang didaulat untuk menjadi salah satu keynote speaker pada kegiatan tersebut.
Profesor di bidang fisika itu pun mengajak para pendidik di masa depan, khususnya di Sulawesi Barat agar mampu dengan bijak menerima setiap perubahan, utamanya di bidang teknologi dan pendidikan. Bukan hanya menerima perubahan, tapi memanfaatkan perubahan tersebut.
"Saatnya para pendidik di manapun, terutama di Sulawesi Barat untuk dapat menerima tantangan dan perubahan teknologi dan pendidikan kita di era revolusi industri ini. Selain menerima perubahan, kita juga harus bisa memanfaat perubahan terutama pemanfaatan teknologi dalam dunia pendidikan," sambung dia.
Ia juga memberikan memotovasi sekaligus mengapresiasi salah satu mahasiswa Unasman jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) yang telah memenangi lomba bertaraf nasional beberapa waktu lalu.
Seminar Konferensi Nasional Inovasi Pendidikan (KNIP) di Unasman telah memasuki hari kedua. Planery dan Workshop di hari kedua itu menghadirkan para pemateri yang berasal dari perguruan tinggi lainnya. Di antaranya, Dr. Andi Asrifan (STKIP Muhammadiyah Rappang), Dr. Ramlan Mahmud, M.Pd (Universitas Negeri Makassar), Dr. H. Kamaruddin Tone, MM (UIN Alauddin Makassar), Dr. Arkam Madjid, M.Pd (IAIN Pare-Pare), Prof. Dr. H. Sukardji Sarbi, MS (Universitas Al Asyariah Mandar) dan Dr. Ahmad Al Yakin, M.Pd. (*/Keto).