Indeks Demokrasi Sulbar Hanya di Atas Papua dan Papua Barat, Ini Penjelasannya
MAMUJU--Badan Pusat Statisrik (BPS) provinsi Sulawesi Barat menggelar konfrensi pers terkait rilis angka Indeks Demokrasi Indonesia (IDI) Sulawesi Barat tahun 2017. Dari data yang dipaparkan BPS diketahui persentase IDI Sulawesi Barat tahun 2017 turun di a ngka 67,74 Persen dari skala 0 sampai 100. Angka tersebut turun 4,63 poin jika dibandingkan dibandingkan persentase IDI Sulawesi Barat tahun 2016 yang ada di 72,37 Persen.
Kepala Badan Pusat Statistik Sulawesi Barat, Win Rizal menjelaskan, aspek kebebeasan sipil jadi indikator yang paling berpengurh terhadap penurunan angka IDI di atas.
"Perubahan dari 2016 ke 2017 dipengaruhi tiga aspek demokrasi, yakni kebebasan sipil turun 9,33 poin atau 82,89 Persen menjadi 73,56 Persen, hak politik turun 8,18 poin atau 69,02 Persen menjadi 60,84 Persen, lembaga-lembaga demokrasi 6,92 poin atau 64,47 Persen menjadi 71,39 Persen," urai Win Rizal kepada wartawan di kantor BPS, Rabu (15/08).
Masih kata Win Rizal, indikator nomor tiga yang mengalami peningkatan dari 10 indikator yang digunakan. Akibatnya skor turun 75,00 poin pada tahun 2017, indikator satu menjadi kategori buruk.
"Dari seluruh provinsi yang di wilayah Sulawesi, Sulawesi Barat merupakan daerah yang mengalami penurunan IDI tertinggi. Sementara untuk skala nasional, Sulawesi Barat hanya mengalahkan Papua dan Papua Barat," ungkapnya.
Meski mengalami penurunan, angka di atas masih berada dalam kategori sedang'. Capaian IDI dari 2009 hingga 2017 mengalami fluktuasi. Pada awal mula IDI dihitung tahun 2009, IDI Sulawesi Barat sebesar 67,99 Persen.
"Tahun 2010 turun menjadi 66,57 Persen, kembali turun pada tahun 2011 menjadi 66,39 Persen, lalu pada 2012 turun menjadi 63,65 Persen, kemudian tahun 2013 sedikit naik menjadi 64,02 Persen. Lalu 2014 naik signifikan menjadi sebesar 76,69 Persen," paparnya.
Lalu pada tahun 2015 kembali turun menjadi 68,25 Persen dan pada 2016 IDI Sulawesi Barat kembali meningkat menjadi 72,37 Persen. Pada tahun 2017 ini, IDI Sulawesi Barat, kembali mengalami penurunan menjadi sebesar 67,74 Persen.
"Jadi dalam sejarah perkembangan IDI Sulawesi Barat, tahun 2014 menjadi tahun yang mengalami peningkatan yang paling tinggi dan terendah tahun 2012. Fluktuasi angka IDI adalah cerminan dinamika demokrasi di Indonesia,"ucapnya.
Ia menuturkan, metodologi perhitungan IDI Sulawesi Barat menggunakan empat sumber data yaitu; review surat kabar lokal, review dokumen (Perda, Pergub dll), Focus Group Discussion (FGD) serta wawancara mendalam. (*)