Disebut Surganya Peredaran Narkoba, Begini Penjelasan Kepala Rutan Mamuju
MAMUJU--Kepala Rutan Kelas II B Mamuju, Abdul Rahman mengomentari tudingan Kapolres Mamuju, AKBP Mohammad Rivai Arvan yang menyebut Rutan Mamuju seperti surga bagi para pelaku penyalahgunaan Narkoba.
Mohhammad Rivai bahkan menyebut, salah satu penyebab maraknya kasus peredaran Narkoba di balik Rutan ialah karena oknum Sipir Rutan yang mudah disogok dan mudah berkolusi dengan para pelaku.
"Kalau dibilang surga, yah bisa jadi. Karena hampir 80 Persen warga binaan kami di sini adalah kasus Narkoba. Bayangkan saja kalau 160 orang tahanan kasus Narkoba dikumpul di satu tempat. Pasti mereka mencari celah, memanfaatkan kekurangan kami, memanfaatkan semua kesempatan. Pasti itu," urai Rahman yang ditemui di Rutan Kelas II Mamuju, Kamis (19/07).
Kepada pihak kepolisian, Rahman berharap tudingan oknum petugas Rutan yang berlaku tidak benar itu agar kiranya dapat dibuktikan. Jika buktinya ada, Rahman menegaskan, pihaknya tak segan untuk melakukan tindakan pemecatan kepada yang bersangkutan.
"Kita sudah berupaya maksimal. Bahkan ada beberapa pengunjung yang ketahuan bawa HP itu kami suruh pulang. Namun saya tidak bisa memastikan sampai 100 Persen, karena memang tantangan di dalam banyak Napi narkoba dan kita sudah lakukan upaya maksimal untuk tidak leluasa," sambungnya.
Rahman pun meminta kepada wartawan untuk sesekali berkunjung ke Rutan agar bisa secara langsung melihat bagaimana cara petugas menggeledah setiap pengunjung, sebab pihaknya sudah menjalankan program zero HP.
"Soal katanya ada Napi yang tertangkap, itu terserah bagaimana penafsiran pihak kepolisian. Yang jelas hari Selasa lalu, Kasat Narkoba datang menemui saya membawa surat meminjam tiga orang Napi Narkoba untuk keperluan pengambangan kasus, sehingga kami persilahkan untuk dibawa karena itu sudah komitmen kita untuk memberantas Nakoba," urai pria yang pernah betugas di Rutan Lampung itu.
Rahman juga menjelaskan, pihaknya juga sudah berusaha maksimal melakukan sosialisasi dalam rangka menguatkan integritas petugas. Ia pun kembali memberi penegasan jika ada anggotanya yang terbukti main-main dengan tahanan, pihaknya tidak akan tutupi. Dipastikan bakal dipecat.
"Tiga tahanan yang dipinjam itu, mereka kembalikan satu orang pada sore hari, kemudian yang dua masih ditahan untuk pengembangan. Kita tidak melarang-larang karena kita juga tidak bisa percaya diri betul bahwa tidak ada Narkoba di dalam. Tapi kalau menurut Pak Kapolres bahwa itu ditangkap, yah itu persepsi dialah," sebutnya.
"Kami terbuka saja, ini bukan suatu aib buat kami, karena ini sudah komitmen kita untuk berantas Narkoba. Jadi kalau ada anggota saya kedapatan terlibat, silahkan laporkan," tegasnya.
kondisi Rutan Kelas II B Mamuju sendiri memang dalam keadaan over kapasitas. Idealnya, bangunan Rutan hanya diisi oleh 140 warga binaan, namun saat ini mencapai 267 orang.
"Artinya hampir 100 Persen Rutan Mamuju over kapasitasnya. Sementara petugas kami hanya 39 orang. Berarti yang jaga dalam satu hari hanyak 4-5 orang. Kalau secara teknis anggota kami tidak bisa menjangkau semua, karena terbatas," tutup Abdul Rahman. (*/Naf)