Feri Mini Disoal, Ini Kata Wakil Bupati Mamuju

Wacana.info
Wakil Bupati Mamuju, Irwan Pababari. (Foto/Manaf Harmay)

MAMUJU--Anggaran yang cukup fantastis digunakan untuk membuat feri mini; sarana transportasi yang diperuntukkan bagi pemenuhan kebutuhan masyarakat kecamatan Kepulauan Bala Balakang. Di sisi lain, sebagian pihak justru mempertanyakan kualitas kapal yang sejak beberapa waktu belakangan masih bersandar di pelabuhan Kasiwa Mamuju itu.

Wakil Bupati Mamuju, Irwan Pababari menjelaskan, pihaknya akan mengkoordinasikan persoalan kualitas feri mini itu ke pihak Dinas Perhubungan. Kata Irwan, apapun itu, pemerintah kabupaten akan tetap mengedepankan faktor keselamatan dalam pengoperasian feri mini tersebut.

"Soal feri mini itu, kami akan koordinasikan dengan Dinas Perhubungan. Sampai sekarang memang belum beroperasi, karena sebenarnya sekarang ini masih proses uji coba. Kita belum operasionalkan secara resmi karena pertimbangan utama adalah keselamatan para penumpang yang ada di atas kapal. Itu yang kita utamakan," sebut Irwan yang ditemui saat menghadiri agenda paripurna DPRD, Selasa (10/07).

Masih kata Irwan, pemerintah kabupaten Mamuju sesungguhnya telah menyiapkan sejumlah perangkat terkait jadwal reguler transportasi ke Kepulauan Bala Balakang via feri mini tersebut. Hal itu menjadi penting sebagai upaya membuka keterisolasian masyarakat yang ada di wilayah perbatasan dengan provinsi Kalimantan Timur itu.

"Kita sudah jadwal pemberangkatan dalam seminggu itu kalau bisa dilakukan tiga kali. Itu dalam rangka menstimulasi arus barang dan penumpang ke Bala Balakang, sehingga teman-teman yang ada di sana tidak lagi terisolir dan jaringan perdagangan itu bisa dimaksimalkan. Kita target untuk mengoperasikan kapal itu tahun ini, Insya Allah," sambungnya.

Pun jika masih ditemukan sejumlah persoalan pada kualitas kapal tersebut, Irwan mengaku akan mendiskusikannya lebih lanjut, utamanya dengan pihak Dinas Perhubungan.

"Kita akan koordinasikan dengan Dinas Perhubungan secara teknis, kalau ada laporan seperti itu. Kalau memunginkan membutuhkan tambahan anggaran, yah harus dikasi anggaran," urainya.

"Ini kan sudah jelas ada pelaksana proyek, ada perencana proyek, ada pengawas proyek. Jadi sudah ada infrastrukturnya. Ini yang akan kami maksimalkan. Kalau memang dari sisi pengawasan lemah, mungkin itu yang terjadi. Atau perencanaan yang kurang maksimal, tidak sesuai kondisi alam yang ada, itu juga bisa saja terjadi. Nanti akan kita koordinasikan sehingga bisa memaksimalisasi kapal feri ini untuk bisa dioperasionalkan kemudian hari," pungkas Irwan Pababari. (Naf/A)