Dari Konvoi Kendaraan Hias, Hingga Pawai Obor, Begini Kemeriahan Malam Lebaran di Polman dan Mamuju

Wacana.info
Pawai Obor di Malam Takbiran di Karema, Mamuju. (Foto/istimewa)

POLMAN--Ragam kemeriahan hampir pasti tersaji di setiap malam Idulfitri tiba. Seperti yang digelar oleh Pemerintah kabupaten Polman dan Mamuju. Kedua pemerintah kabupaten itu memeriahkan malam Idulfitri dengan menggelar takbir keliling.

Di Polman, takbir keliling dimulai dari depan Rujab Bupati Polman, Kamis (14/06) malam. Seremoni pelepasan konvoi kendaraan hias yang ikut ambil bagian pada takbir keliling dihadiri oleh Pjs Bupati Polman, Amujib, Kapolres Polman, AKBP Muhammad Rifai, Dandim 1402 Polmas, Letkol Arh Dedi Setia Arianto.

Konvoi Kendaraan Hias saat Melintas di Salah Satu Jalan di kota Polman. (Foto/Manaf Harmay)

Konvoi kendaraan hias di kabupaten Polman tersebut turut diramaikan oleh perwakilan masjid dari empat kecamatan yang ada di bumi tipalayo itu; kecamatan Polewali, Anreapi, Binuang dan kecamatan Matakali. 

Dari data yang diterima WACANA.Info, total ada 15 kendaraan hias serta 300 orang peserta yang ikut ambil bagian dalam konvoi kendaraan hias untuk memeriahkan malam Idulfitri di kabupaten Polman.

"Saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh komponen yang ada di Polman karena selama melaksanakan ibadah puasa, situasi di kabupaten Polman cukup kondusif," kata Amujib sebelum secara resmi melepas rombongan konvoi kendaraan hias.

Pecahkan Rekor

Sementara itu, di kabupaten Mamuju, Panitia Hari Besar Islam (PHBI) bekerjasama dengan pemerintah kabupaten Mamuju juga menggelar takbir keliling dengan konvoi kendaraan hias untuk memeriahkan malam Idulfitri 1439 H tahun ini.

Pelaksanaan konvoi kendaraan hias tahun ini, menurut Ketua PHBI Mamuju, Muh Rusli Muis, mengalami peningkatan jumlah peserta. Muh Rusli Muis menjelaskan, setidaknya terdapat 23 kelompok remaja masjid dari perwakilan sejumlah masjid di kota Mamuju ikut ambil bagian. 

"ini mengalami peningkatan dan memecahkan rekor yang ada selama ini," sebut Muh Rusli Muis pada seremoni pelepasan konvoi kendaraan hias yang dipusatkan di depan pendopo lapangan Ahmad Kirang Mamuju.

Konvoi Kendaraan Hias di kota Mamuju. (Foto/Humas Pemkab Mamuju)

Bupati Mamuju, Habsi Wahid yang ditemui usai melepas peserta takbir keliling menyampaikan, Idulfitri hendaknya dimaknai sebagai momentum meningkatkan hubungan antara sesama manusia.

"Agar amal ibadah yang dilaksnakan selama bulan Ramadhan bisa lebih sempurna," ucap Habsi.

Takbiran Model Konvensional

Jika kedua pemerintah kabupaten di atas menggelar takbir keliling dengan konvoi kendaraan hias, lain cerita dengan apa yang dilakukan oleh warga kelurahan Karema, Mamuju. Pawai dengan berjalan kaki sembari membawa obor jadi pilihan warga Karema dalam memriahkan malam takbiran jelang puncak hari raya Idulfitri 1439 Hijriah, 2018 tahun ini.

Tak kurang dari 100 orang warga Karema; dari remaja masjid, tokoh agama, tokoh masyarakat dan tokoh perempuan ikut memeriahkan malam takbiran dengan secara bersama-sama berjalan kaki dengan membawa obor mengelilingi kelurahan Karema. Masjid An-Nur jadi titik start pelaksanaan pawai obor di Karema itu.

Perjalanan pawai obor pun berlanjut ke jalan Andi Makkasau ke jalan Teuku Umar, lalu ke jalan Diponegoro berlanjut ke jalan Cut Nyak Dhien, dan kembalui finish di masjid An-Nur di jalan Ambo Tjatja.

"Kita ingin kembali ke model konvensional. Bertakbir di lingkungan sekitar dengan melibatkan jamaah secara langsung. Itu juga penting biar seluruh lingkungan kebagian takbir," ujar salah satu tokoh pemuda Karema, Julianto Azis kepada WACANA.Info. (Naf/A)