Kampanyekan ‘Kotak Kosong‘, David: Demokrasi di Mamasa Telah Dikebiri
MAMASA--Salah satu pengganggas konsolidasi 'kotak kosong', David Bambalayuk menjelaskan, mengkampanyekan 'kotak kosong' do Pemilukada Mamasa merupakan cara untuk mengembalikan hak demokrasi masyarakat di 'bumi kondosapata' itu.
Menurutnya, Pemilukada Mamasa yang hanya diikuti oleh satu pasangan calon saja sangat jelas menurunkan derajat atmosfir demokrasi yang mulai tertata baik di Mamasa.
"Konsoliadasi untuk memenangkan 'kotak kosong' itu adalah bentuk kekecewaan masyarakat Mamasa yang hak politiknya telah dikebiri di Pilkada ini," ujar David saat dihubungi Senin (12/02).
Seperti diketahui, akhir pekan lalu, sejumlah 'orang penting' di Mamasa mendeklarasikan konsolidasi rakyat untuk memenangkan 'kotak kosong' di Pemilukada Mamasa. Mereka yang hadir diantaranya, Said Saggaf, Obed Nego Depparinding, Joni Ma'dika, Rocky Paotonan, Edy Muliono Pualilin, Urbanisasi, David Bambalayuk, serta sejumlah tokoh masyarakat Mamasa lainnya.
Deklarasi konsolidasi untuk memenangkan 'kotak kosong' di Pemilukada Mamasa sendiri digelar di lapangan sepak bola Mamasa dan dihadiri oleh ribuan masyarakat.
"Jadi kita akan masuk ke desa-desa memberi edukasi ke masyarakat untuk memenangkan 'kotak kosong' di Pilkada Mamasa. Bahka demokrasi kita telah dikebiri, direbut secara paksa oleh segelintir orang. Itu yang akan kita perjuangkan," ucap David, politisi Hanura itu.
Pemilukada Mamasa memang hanya diikuti oleh pasangan Ramlan Badawi-Marthinus Tiranda. Itu setelah KPU Mamasa mengembalikan berkas pendaftaran duet Obed Nego Depparinding-Benyamin YD.
"Masyarakat Mamasa menginginkan perubahan. Masyarakat menilai, 7 tahun lamanya kepemimpinan yang ada saat ini rupanya belum memberikan perubahan positif bagi kehidupan masyarakat Mamasa," pungkas David Bambalayuk. (Naf/B)