POLMAN--Sejumlah mahasiswa amenggelar aksi unjuk rasa di halaman Kampus Universitas Al Asyariah Mandar (Unasman), Rabu (10/01). Mereka dengan tegas menuntut kebijakan Kampus yang dinilai memberatkan Mahasiswa.

Kebijakan Unasman yang mewajibkan mahasiswa agar mengikuti kegiatan ekstra kurikuler bahasa inggris dengan mengeluarkan biaya Rp. 200 Ribu dinilai tak sesuai niatan para pendiri Unasman. 

"Unasman didirikan oleh Anngguru KH Sahabuddin karena melihat kondisi sosial masyarakat Polman yang tidak mampu melanjutkan kuliah ke Makassar. Akhirnya Unasman didirikan," kata salah seorang peserta aksi, Muh Rizal. 

Menurutnya, kegiatan ekstrakurikuler semacam lembaga bahasa yang kemudian menjadi wjib untuk diikuti oleh mahasiswa Inggris dirasa sangat memberatkan pada 'agen of change' itu.

"Ini sudah keluar dari Khittah Unasman makanya kami demo. Khittah Unasman Adalah mengabdi untuk untuk semua. Kalau mahasiswa tidak diikutkan final sebab tidak membayar, maka itu sudah keluar dari nilai khittah Unasman," ungkapnya. (HarunMangkuLangit/Keto)