MAMUJU--Kabar pernyataan mundur dari sejumlah dokter spesialis di RSUD regional Sulawesi Barat lagi-lagi jadi perhatian utama publik. Untuk kesekian kalinya, para dokter spesialis tersebut memutuskan untuk pengundurkan diri dari statusnya sebagai ASN sekaligus tak lagi sudi untuk memperpanjang kontrak kerja di RSUD regional Sulawesi Barat.

Oleh para dokter, Pemerintah provinsi Sulawesi Barat dalam hal ini Gubernur, Ali Baal Masdar dianggap telah mengingkari poin kesepakatan pada mediasi dengan dengan IDI Sulselbar yang telah digelar beberapa waktu lalu. 

Menanggapi hal tersebut, tenaga ahli  Gubernur Sulawesi Barat bidang komunikasi, Maenunis Amin mengungkapkan, pihaknya sama sekali belum menerima surat resmi permintaan mundur dari para dokter tersebut. 

Tentang Gubernur yang disebut ingkar dari komitmen, Maenunis dengan tegas membantahnya. 

“Tidak ada janji yang pak Gubernur ingkari. Itu pernyataan sepihak para dokter saja. Poin utama dalam pertemuan lalu yang dimediasi IDI adalah Gubernur akan menurunkan tim audit sebagai dasar evaluasi mengambil tindakan. Jadi tunggu saja hasilnya, Insya Allah 2-3 hari ini sudah keluar,” kata Maenunis seperti dikutip dari portal humassulbarprov.id, Jumat (22/12).

Sementara untuk tuntutan dari para dokter agar Gubernur segera mengganti direktur RSUD regional, maenunis berharap agar semua pihak untuk tidak emosional dalam berkomentar.

“Ini bukan masalah pecat-memecat. Tapi pak Gubernur tidak mungkin mengambil keputusan atas dasar dorongan suka ataupun tidak suka. Ada prosedur dan mekanisme, makanya referensinya harus diambil dari semua sisi. Data awal dari laporan para dokter, manajemen RS Regional serta kondisi di lapangan, itulah yang kemudian menjadi dasar audit. Jadi, semua pihak agar menahan diri untuk berasumsi sampai hasil audit kita rilis bersama tim,” begitu penjelasan Maenunis Amin. (*/Naf)