Waduh, Pedagang Enggan Direlokasi
MAMUJU--Kebakaran hebat kembali menghaguskan ratusan los di pasar sentral Mamuju Minggu kemarin. Atas musibah tersebut, para pedagan pun lagi-lagi kehilangan tempat berjualan.
Pemerintah kabupaten Mamuju sebenarnya telah menyusun sejumlah opsi untuk setidaknya meringankan beban para korban. Mulai dari relokasi, pembenahan los, serta pemberian santunan.
Namun, para pedagang korban kebakaran sepertinya enggan untuk menerima opsi relokasi tersebut. Mereka beranggapan, relokasi tidak bisa menyelesaikan masalah, termasuk kerugian yang dialami para pedagang.
Salah seorang pedagang yang enggan menyebut identitasnya mengatakan, pemindahan yang direncanakan pemerintah justru akan banyak mengeluarkan biaya. Padahal saat ini para pemilik los telah mengalami kerugian yang cukup besar.
“Kalau saya mauku pasar ini saja diperbaiki cepat. Karena apa yang mau dijual kalau habis barang terbakar begini,” ungkapnya saat ditemui di sela-sela puing los pasar sentral Mamuju, Senin (28/08).
Hal senada juga diungkapkan kepala pasar sentral Mamuju, Rusdi Alie. Menurutnya, rencana relokasi yang disuarakan pemerintah rupanya mendapat penolakan dari mayoritas pedagang korban kebakaran.
“Ini kita baru mau menghadap kembali dengan Pak Bupati bersama masyarakat. Kalau tidak bias secepatnya diperbaiki sesuai permintaan mereka, yah apa boleh buat, mereka harus menerima opsi pertama yaitu pidah untuk sementara di samping pasar,” cetusnya.
Seperti diberitakan, si jago merah kembali beraksi di pasar sentral Mamuju. Ratusan los yang berada di tengah kompleks pasar luluh lantak oleh amukan api.
Hingga kini belum juga dapat dipastikan perihal penyebab terjadinya kebakaran. Sementara kerugian ditaksir mencapai miliaran rupiah. (Keto/A)