MAMUJU--Euforia peringatan hari proklamasi kemerdekaan RI yang ke-72 tahun ini mulai terasa. Beragam lomba maupun kegiatan lainnya dengan mudahnya ditemui di sejumlah sudut kota yang secara khusus diadakan untuk memeriahkan hari jadi kemerderkaan Republik Indonesia tersebut.

Jauh dari keriuhan beragam lomba yang juga digelar oleh pemerintah provinsi Sulawesi Barat untuk tujuan yang sama, ada yang menarik dari kisah seorang anak pedagang pernak-pernik '17-an' yang menjajakan dagangannya di jantung kota Mamuju.

Namanya Rifaldi (17). Mulai dari bendera, umbul-umbul, serta beragam pernak-pernik Agustus-an lainnya dijual oleh pemuda asal Bogor, Jawa Barat ini.

Saat ditemui di tempatnya berjualan, di jalan AP Pettarani, tampak ia sedang sibuk melayani pembeli yang umumnya datang dari instansi pemerintahan. 

Saat sedang lowong-lowongnya, ia pun bersedia berbagi sedikit kisah tentang aktivitasnya berjualan pernak-pernik '17-an' itu. Ia mengaku, tempat penyimpanan uangnya bisa penuh jika cuaca sedang bersahabat. Beda cerita jika hujan turun, tak jarang ia harus berteduh di parkiran di kompleks Pengadilan Negeri Mamuju.

"Terkadang sehari dapat Rp. 500 Ribu, bahkan sampai Rp. 700 Ribu. Itu kalau cuaca baik. Kalau hujan turun, palingan dapat Rp. 150 Ribu saja Om," ungkapnya sembari merapikan beberapa lembar umbul-umbul bercorak merah putih yang ia dagangkan, kemarin.

Rifaldi tak sendiri. menjajakan dagangannya, ia dibantu sang paman. Sama-sama menjual berjualan pernak-pernaik '17-an', meski keduanya memilih berjualan di tempat yang berbeda. Rifaldi di AP Pettarani, sementara Pamannya memilih berjualan di jalan KS Tubun Mamuju.

Rifaldi mengaku cukup senang menjalankan aktivitas ekonominya di Mamuju. Ditanya soal mengapa ia senang, Rifaldi menjawabnya dengan polos. 

"Saya sangat senang menjual di sini Om. Selain laris jualannya, juga tidak ada yang ganggui," begitu katanya. (*/Naf)