Rahmah Safirah, Bayi Penderita hydrocephalus di Kota Mamuju
MAMUJU--Malang nian nasib Rahmah Safirah. Bayi kecil berumur 18 bulan itu hanya bisa berbaring lemah di tempat tanpa bisa bergerak layaknya bayi seusianya yang lain. Penyakit hydrocephalus yang bikin ukuran kepalanya membesar membuatnya terlihat cukup menderita.
Kedua orang tua Rahmah kini tak sanggup lagi merawat buah hatinya tersebut. Jadilah sang nenek yang sejak dua bulan terakhir ini merawat Rahmah.
WACANA.Info saat berkesempatan menyambangi kediaman Rahmah Syarifah di salah satu sudut kompleks perumahan di Jalan Martadinata Mamuju mendapati bayi malang itu tengah menangis. Kondisinya kian memilukan lantaran batuk yang juga dideritanya.
"Saya yang rawat sejak bulan lima kemarin Pak. Orang tuanya sudah tidak mamou lagi merawatnya. Jadi sejak saat ini, saya mi yang rawat kasihan ini anak," tutur Mardawati, nenek Rahmah saat ditemui di kediamannya, Minggu (2/07) siang.
Kondisi ekonomi Mardawati yang terbilang pas-pasan membuat ia tak bisa berbuat banyak. Jangankan untuk biaya pengibatan Rahmah, kebutuhan sehari-hari bayi malang tersebut juga terbilang sulit untuk dipenuhi oleh Mardawati.
"Suamiku kerja serabutan Pak. Saya di rumah saja. Jadi, memang agak susah untuk mau bawa kasihan ini anak untuk berobat," ungkap Mardawati sambil terisak.
Rahmah Safirah diketahui lahir tanpa akta kaliharan. Hal itu kian membuat Mardawati cukup sulit untuk mengurus beragam keringan untuk kebutuhan pengobatan bayi yang lahir dari 'pernikahan terlarang' tersebut.
"Jadi, yah begini mi saja Pak. Kita cuma andalkan obat-obat kampung saja. Mau bagaimana lagi," begitu kata Mardawati. (Naf/A)