Ular Telan Akbar, Arsal Bilang, Tidak Fear Jika Hanya Menyalahkan Pemerintah Saja
.jpg)
MAMUJU--Ketua DPRD Mamuju Tengah, Arsal Aras angkat bicara seputar peristiwa Akbar (25) petani kelapa sawit di Karossa, Mamuju Tengah yang akhirnya tewas dimangsa seekor ular phyton belum lama ini. Ia menyebut, tidak adil jika penyebab peristiwa menggemparkan tersebut dibebankan ke pemerintah setempat.
Itu dikatakan Arsal sekaligus menanggapi beragam dugaan yang menyebut, izin pembukaan lahan yang marak di Mamuju Tengah bikin hewan buas kehilangan habitatnya. Hingga berujung ke peristiwa yang menimpa Akbar.
"Tidak fear rasanya jika semuanya disalahkan ke pemerintah daerah saja. Bahwa memang benar, telah terjadi kerusakan di wilayah hutan di Mamuju Tengah dan Mamuju. Tapi itu telah berlangsung sejak berpuluh-puluh tahun yang lalu," sebut Arsal kepada WACANA.info, Jumat (31/03).
Jika disebut, ular jenis phyton yang akhirnya masuk ke areal perkembunan warga itu disebabkan rusaknya ekosistem alam, Arsal tak menampiknya. Namun, itu lebih disebabkan karena aktivitas perkebunan warga yang banyak memanfaatkan lahan mati untuk dijadikan kawasan perkebunan sawit.
"Jadi memang ada kegiatan pemanfaatan lahan tidur milik warga yang dialihfungsikan menjadi lahan perkembunan kelapa sawit. Selain alih fungsi dari dulunya lahan kakao menjadi sawit. Perlu dicatat bahwa di Karossa itu, sudah tidak ada lagi izin perluasan lahan kelapa sawit," jelas Arsal via telepon.
Belasungkawa mendalam juga disampaikan Arsal atas peristiwa yang akhirnya merenggut nyawa Akbar. Menurutnya, musibah tersebut seharusnya meninggalkan pelajaran berharga bagi masyarakat untuk tetap waspada dalam setiap aktivitasnya.
"Sejak peristiwa warga yang diterkam buaya di sungai Benggaulu beberapa waktu lalu, kami sudah menyampaikan agar warga senantiasa waspada dalam setiap aktivitasnya baik di kebun atau di sungai," demikian Arsal Aras. (Naf/A)