Ular Mangsa Manusia, Bukti Manusia dan Alam Sedang ‘Berperang’

Wacana.info
Direktur Eksekutif Walhi Sulbar. (Foto/Facebook)

MAMUJU--Peristiwa meninggalnya Akbar (25) petani kelapa sawit asal Mamuju Tengah yang dimangsa ular jenis phyton mendapat perhatian serius dari sejumlah pihak. Tak terkecuali dari Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Sulawesi Barat.

Direktur Eksekutif Walhi Sulawesi Barat, Ikhsan Willy menyebut, musibah yang akhirnya merenggut Akbar tersebut merupakan dampak dari perang antara manusia dengan keseimbangan alam. 

Menurutnya, peristiwa tersebut tidak lepas dari ulah manusia yang telah merenggut ruang hidup binatang buas seperti ular demi kepentingan tertentu.

"Saya melihat binatang itu sudah mulai masuk di wilayah manusia itu karena tempat tinggal mereka sudah mulai hilang secara perlahan," sebut Ikhsan kepada WACANA.info via sambungan telepon, kemarin.

Iccang, begitu Ikhsan disapa mengatakan, menipisnya ruang hidup bagi binatang buasa seperti ular lebih diakibatkan karena kian maraknya aktivitas perambahan hutan. Ia menduga, perluasan kawasan perkebunan kelapa sawit khususnya di Mamuju Tengah berperan besar akan hal itu.

"Olehnya itu, Walhi secara tegas mendesak pemerintah segera menghentikan perluasan perkebunan sawit," tegas pria kelahiran Majene ini.

"Itu baru satu peristiwa. Kalau tidak dihentikan perluasan perkebuanan kelapa sawit, saya takut jika peristiwa itu terulang," pungkas Ikhsan Willy. (Keto/A)