Asri Anas: Menggugat ke MK, Bukan Tak Mau Kalah

Wacana.info
Asri Anas. (Foto/Istimewa)

MAMUJU--Bola Pemilukada Sulawesi Barat kini ada di lapangan milik Mahkamah Konstitusi (MK). Publik diharapkan untuk mampu melihat proses di MK itu sebagai hak konstitusi warga negara yang dijamin oleh Undang-Undang. 

Anggota DPD RI asal Sulawesi Barat, Asri Anas mengatakan, proses di MK tersebut tak boleh membuat masyarakat jadi terpecah belah, utamanya dalam melihat baik atau buruknya proses tersebut. Ia menjelaskan, idealnya proses di MK itu mampu menciptakan kearifan di tengah masyarakat.

"Jadi begini, tidak boleh lahir di benak kita orang yang menggugat itu orang yang tidak mau kalah. Tapi harus dilihat bahwa itu hak konstitusi dia sebagai warga negara. Undang-Undangnya juga ada," kata Asri Anas saat ditemui seusai membawakan materi dalam dialog kebangsaan. di aula hotel Diana, Mamuju, senin kemarin. 

Senator kelahiran Tapango, Polman itu menyebut, gugat menggugat di Pemilukada adalah hal yang lumrah. Sepanjang punya alat bukti kuat dan siap diuji di persidangan, proses di MK adalah hal yang biasa-biasa saja. 

Jika kini simpatisan dari masing-masing Pasangan Calon jadi tersekat-sekat, ia menilai itu adalah hal yang wajar. Hanya saja, Asri menitip pesan jangan sampai pesta demokrasi yang telah usai melahirkan kebencian yang abadi di antara sesama masyarakat yang berbeda pilihan.

"Kalau ada yang saling membenci ketika ada Pilkada, itu hal biasa. Saya berharap tidak berlarut-larut. Mari kita saling berpelukan kembali sebagai saudara. Apapun hasil di MK nanti, semua harus diterima dan hargai " harap Asri.

Asri menambahkan, pada situasi seperti saat ini, peran para Pasangan Calon dipandang sangat vital utamanya dalam meleburkan masyarakat ke dalam rasa kebersamaan. Hal itu menjadi penting agar persatuan dan kesatuan masyarakat bisa diwujudkan secepat mungkin. 

"Harapan saya, masyarakat jangan terkotak-kotak, karena persoalan Pilkada. Poses hukumnya bisa cepat selesai, saya juga berharap kepada kandidat dan tim sukses, yaa sudahlah. Berangkulan lagilah, jangan sampai ada yang memanas-manasi lagi," begitu kata Asri Anas. (Keto/A)