Jelang Pemilukada, Polisi Periksa Kendaraan dan Individu

MAMUJU--Pesta demokrasi Pemilukada Sulawesi Barat segera bergulir. Jaminkan keamanan di momentum lima tahunan tersebut, aparat kepolisian Polres Mamuju terus mengintensifkan pengamanan.
Kapolres Mamuju, AKBP Muhammad Rifai menjelaskan, pihaknya akan terus melakukan pengamanan hingga Gubernur definitif ditetapkan. Pengamanan dilakukan dengan razia Cipta Kondisi (cipkon) dan pemantauan secara mobiling di beberapa titik secara acak dengan melibatkan personel gabungan dari Polda Sulbar dan anggota Brimob di Mamuju.
"Kita terus melakukan antisipasi supaya pelaksaan Pilgub ini berlangsung aman," ungkapnya, Minggu (12/02).
"Kita kendaraan periksa mulai dari kendaraan hingga individunya untuk menghindari hal yang tidak diinginkan," sambung Rifai.
Kekhawatiran jajaran Polres Mamuju ialah senjata tajam (sajam) atau benda lain yang bisa memicu kericuhan pada pelaksaan Pemilukada, Rabu 15 Februari mendatang.
Rifai menegaskan, bagi mereka yang kedapatan membawa senjata tajam atau benda berbahaya lainnya, akan tetap diproses secara hukum. Tak peduli, apakah yang bersangkutan hendak menuju daerah lain atau untuk menentukan pilihannya di Tempat Pemungutan Suara (TPS).
"Meskipun pada hari H ada warga yang kedapatan tetap kita proses secara hukum. Karena hukum diatas segalanya," tegas Rifai.
Rifai menambahkan, sistem pengamanan juga tetap diintensifkan pasca Pemilukada. Menurutnya, pasca Pemilukada adalah masa rawan bagi masyarakat yang tidak terima hasil pemungutan suara.
Ia menyebut, aset daerah serta tempat-tempat vital tertentu akan jadi target masyarakat untuk melampiaskan kekecewaaannya.
"Kami tetap lakukan pengamanan pasca Pilgub. Dan kita tempatkan personel di beberapa aset daerah, dan melakukan pamantauan secara mobiling," demikian Muhammad Rifai. (*/A)