Bola Panas Uang Alkes

Anwar Adnan Saleh, Kerja di Jakarta, Merasa Difitnah di Mamuju

Wacana.info
Anwar Adnan Saleh. (Foto/Manaf Harmay)

MAMUJU--Bak bola salju yang terus menggelinding. Kasus tindak pidana korupsi pengadaan alat kesehatan di Rumah Sakit Regional Sulawesi Barat Tahun 2013 terus bergulir.

Pasca status terdakwa yang disematkan kepada mantan Kepala Biro Hukum Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat, Dominggus S Sariang, kini muncul nama baru.

Tak tanggung-tanggung, figur yang disebut-sebut kecipratan dana hasil pengadaan alat kesehatan tersebut ialah Gubernur Sulawesi Barat, Anwar Adnan Saleh.

Tentang hal tersebut, Anwar menegaskan bahwa tudingan itu murni fitnah yang sengaja ditujukan kepadanya. Dihubungi, Jumat (21/10), Anwar mengaku sama sekali tak pernah menerima sedikitpun pemberian uang dari hasil pengerjaan proyek yang dimaksud.

"Saya sama sekali tidak pernah menerima uang apapun dari hasil pengadaan itu. Saya sama sekali tidak tahu soal itu. Saya menduga, ada yang memang dengan sengaja mencatut namanya saya untuk memperlancar pengerjaan proyek yang dimaksud," jelas Anwar.

Dikutip dari Harian Radar Sulbar Edisi, Jumat, 21 Oktober 2016, nama Anwar muncul dalam surat dakwaan Jaksa Penuntut Umum (JPU) terhadap terdakwa Dominggus S Sariang.

Di sana disebutkan, bahwa sebelum pelelangan pengadaan alat kesehatan Rumah Sakit Regional, Awaluddin M Hatma melakukan pertemuan dengan Abdul Gafur Muhammad Albar alias Fery, Suwardie Koeshadi selakun pelaksana PT Khitan Fasdahilla Pratama, Ramadhan sebagai Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan Catur Prasetyo selaku Ketua Panitia Lelang pengadaan alat kesehatan.

Dalam pertemuan tersebut, dilakukan perhitungan keuntuangan dan diketahui bisa mencapai Rp. 1,3 Milyar. Selanjutnya, mereka bersepakat untuk memberikan Rp. 600 Juta kepada Gubernur Sulawesi Barat, Anwar Adnan Saleh jika kegiatan tersebut telah rampung.

"Memang benar, mereka bersepakat memberikan uang itu. Tapi apakah saya menerimanya ?. Saya tegaskan, saya sama sekali tidak pernah menerimanya," sambung Anwar yang saat dihubungi mengaku baru tiba dari Jakarta.

Anwar mengaku kaget dengan munculnya kabar bahwa namanya disebut dalam kasus tersebut. Pasalnya, saat pertama kali kabar itu berhembus, Gubernur dua periode itu sedang berada di Jakarta untuk menghadiri agenda penting bersama seluruh Kepala Daerah se-Indonesia.

Anwar menyebut, dirinya sama sekali tak tahu menahu perihal seluk beluk pengerjaan kasus tersebut. Bahkan suami dari kandidat calon Wakil Gubernur, Enny Anggraeni itu mengaku pernah mewanti-wanti kepada pihak terkait untuk berhati-hati pada proses pengerjaan pengadan alat kesehatan tersebut.

"Bahkan, saya pernah larang. Waktu itu, saya katakan, hati-hati untuk pengadaannya. Jangan sampai ini terkesan dipaksakan,"sambungnya.

Anwar geram kepada pihak yang dengan sengaja menyebut namanya dalam kasus tersebut. Cukup beralasan, Ia yang sedang mengikuti agenda kedinasan di Jakarta bersama dengan seluruh Kepala Daerah se-Indonesia, justru mendapat kabar buruk seperti yang tertuang di dalam surat dakwaan Dominggus D Sariang itu.

"Saya akan kejar. Siapapun yang sengaja mencatut nama saya akan saya tuntut," pungkas Anwar Adnan Saleh. (A/Naf)