Lihat Nih, Sosialisasi Cegah Paham IRET Lewat Media Visual
MAMUJU--Ada yang menarik dari inisiasi yang dilakukan SMK Negeri 1 Tapalang Barat dalam upaya mencegah penyebaran paham intoleransi, radikalisme, ekstremisme, dan terorisme (IRET) di lingkungan sekolah. Program Studi mata pelajaran Desain Komunikasi Visual (DKV) disekolah tersebut memberikan tugas kepada para siswa untuk merancang poster kampanye bahaya IRET di kalangan remaja dan pelajar.
Kegiatan tersebut merupakan hasil kolaborasi antara Kesbangpol Provinsi Sulawesi Barat, Densus 88 Antiteror Polri dan UPTD SMK Negeri 1 Tapalang Barat. Sebuah inisiasi yang diharapkan dapat menjadi bagian dari upaya edukasi kreatif untuk meningkatkan literasi ideologi dan kewaspadaan dini di lingkungan sekolah.
Plt. Kepala Badan Kesbangpol Provinsi Sulawesi Barat, Sunusi. (Foto/Istimewa)
Plt. Kepala Badan Kesbangpol Provinsi Sulawesi Barat, Sunusi menyampaikan, pelibatan pelajar dalam kampanye kreatif seperti poster merupakan metode efektif untuk membangun daya tangkal sejak dini.
“Kesbangpol Sulbar terus mendorong kolaborasi dengan sekolah dan aparat penegak hukum, termasuk Densus 88, untuk memastikan lingkungan pendidikan menjadi ruang yang aman dari penyebaran paham radikal. Karya-karya siswa ini merupakan bentuk edukasi sekaligus kampanye damai yang sangat positif,” terang Sunusi.
Sementara itu Ps Kasatgaswil Densus 88 Sulawesi Barat, Soffan Ansyari, SH mengapresiasi langkah proaktif sekolah dalam mengintegrasikan pencegahan IRET ke dalam proses pembelajaran. Edukasi visual dinilai mampu menyentuh ruang psikologis pelajar secara lebih efektif.
Ps Kasatgaswil Densus 88 Sulawesi Barat, Soffan Ansyari, SH. (Foto/Istimewa)
Sementara itu, pihak sekolah menegaskan, project desain poster itu tak hanya bertujuan meningkatkan kompetensi teknis desain, tetapi juga membangun karakter pelajar yang kritis, kreatif, dan berwawasan kebangsaan.
“Kami ingin siswa memahami bahwa bahaya IRET itu nyata. Melalui media visual, pesan itu dapat tersampaikan dengan lebih kuat dan mudah dipahami oleh teman-teman seusia mereka,” ujar guru pengampu mata pelajaran DKV.
Sementara itu, Kepala UPTD SMK Negeri 1 Tapalang Barat, Syarifuddin turut memberikan apresiasi atas dukungan Kesbangpol dan Densus 88 dalam memperkuat upaya pencegahan radikalisme di lingkungan sekolah.
Hasil Sesain Siswa DKV SMK Negeri 1 Tapalang Barat. (Foto/Istimewa)
“Kami berterima kasih atas sinergi ini. Semoga kegiatan seperti ini terus berlanjut agar pelajar semakin memiliki kesadaran dan ketahanan diri terhadap paham yang bertentangan dengan Pancasila,” ungkap dia.
Kolaborasi tersebut, kata dia, sekaligus jadi penegasan komitmen bersama dalam menjaga generasi muda dari paparan paham intoleran dan radikal melalui pendekatan edukatif, kreatif, dan bersinergi lintas lembaga. (ADV)









