Humaniora

Bakti Sosial di Pantai Dato jadi Rangkaian LPK Pramuka Tahap II

Wacana.info
(Foto/Kwarda Sulbar)

MAJENE--Lagi. Gerakan Pramuka Kwartir Daerah (Kwarda) Sulawesi Barat menggelar Latihan Pengembangan Kepemimpinan (LPK) Penegak dan Pandega tahap kedua. Tuntas di Kabupaten Mamuju, kali ini LPK digelar di Kabupaten Majene, 27 hingga 30 November 2025.

Agenda tersebut diikuti oleh para peserta yang berasal dari utusan masing-masing Gugus Depan (Gudep) se-Kabupaten Majene. LPK tahap kedua tersebut tetap konsen pada penguatan kapasitas kepemimpinan anggota Pramuka Penegak dan Pandega. 

Sejumlah materi dengan isu strategis dirangkai oleh tim pelatih Kwarda untuk memastikan proses pendidikan peserta LPK tetap berjalan sesuai dengan nilai-nilai edukasi yang dikembangkan oleh pramuka. 

Ketua Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Sulawesi Barat, Suraidah Suhardi menguraikan, LPK merupakan momentum strategis bukan hanya bagi Kwarda Sulawesi Barat.

(Foto/Kwarda Sulbar)

“Ini juga sebagai ruang penguatan kapasitas peserta didik yang sekaligus sebagai wadah bagi pelatih yang menuntut mereka agar terus adaptif terhadap  perkembangan dan kebutuhan akan peningkatan kapasitas SDM dilingkungan Pramuka,” ujar Suraidah.

Tak cuma berkegiatan dalam ruang, kali ini penegak dan pandega se kabupaten Majene itu juga dilibatkan dalam aksi bakti sosial di kawasan wisata Pantai Dato, ikon wisata Majene yang menjadi kebanggaan masyarakat setempat. 

Para peserta bersama jajaran Kwarda Sulawesi Barat melakukan gerakan bersih pantai dengan mengumpulkan sampah yang tersebar di area wisata tersebut. Aksi ini sekaligus menjadi pengingat pentingnya menjaga kebersihan dan kelestarian Pantai Dato sebagai destinasi yang memiliki nilai ekonomi, budaya, dan pariwisata bagi Majene.

“Majene memiliki potensi kepemudaan yang besar dan karakter sosial yang kuat. Hari ini mereka dengan inisiatif positif, menunjukkan kepekaan terhadap kondisi lingkungan. Selaku Ketua Kwarda tentu bangga kepada mereka. Oleh karenanya kedepan kami optimis program kerja Kwarda Sulbar tak hanya berkembang tetapi juga berdampak di kabupaten-kabupaten berikutnya. Kita bisa melihat pelaksanaan LPK di Majene bukan hanya memperkuat kapasitas peserta, tetapi juga menjadi bukti bahwa Pramuka mampu hadir menjawab kebutuhan daerah—baik dalam pengembangan sumber daya manusia maupun kepedulian terhadap lingkungan,” terang Suraidah.

Ia menekankan, Majene sebagai pusat pendidikan di Sulawesi Barat, memiliki posisi penting dalam membina generasi muda. Karena itu, Kwarda menargetkan penguatan program pembinaan di Majene dapat menjadi model bagi kabupaten lain di Sulawesi Barat.

Dengan menggabungkan pelatihan kepemimpinan dan aksi sosial, LPK tahap kedua ini diharapkan melahirkan Pramuka Majene yang tidak hanya kompeten secara pengetahuan. Tetapi juga memiliki kepekaan sosial dan kepemimpinan yang menjangkau kebutuhan masyarakat.

Kegiatan ditutup dengan refleksi bersama serta penegasan komitmen untuk membawa nilai kepramukaan ke masyarakat melalui aksi nyata. Baik dalam konteks keteladanan dan kontribusi positif di lingkungan masing-masing. (*/Naf)